close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

33.9 C
Jakarta
Sabtu, Oktober 5, 2024

Amnesty Internasional Indonesia Desak Kapolri Usut Otak Dibalik Aksi Pembubaran Diskusi Diaspora di Kemang

spot_img

Jakarta | Jabar Pos – Amnesty International Indonesia mendesak Kapolri untuk mengusut otak di balik aksi pembubaran Diskusi Diaspora yang diadakan oleh Forum Tanah Air (FTA) di Hotel Grand Kemang, pada 28 September 2024 lalu.

Usman Hamid, Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia mengatakan, Kapolri harus menangkap otak dibalik aksi pembubaran Diskusi Diaspora selain itu, ia mendesak Kepolisian untuk mengusut Anggotanya yang melakukan pembiaran terhadap pelaku intimidasi. Polisi yang seharusnya mencegah dan menindak pelaku intimidasi, justru seperti melakukan pembiaran.

Baca juga:  Propam Polri Amankan 5 personel Satres Narkoba Polresta Barelang

“Kapolri wajib memastikan adanya tindakan hukum yang tegas terutama terhadap otak pelaku aksi main hakim sendiri,” ungkapnya dalam keterangan pers. Senin, (30/9/2024).

“Yang seharusnya mencegah dan menindak, malah berangkulan dan berjabat tangan dengan mereka, seperti yang terlihat pada insiden sabotase acara diskusi Forum Tanah Air,” imbuh Usman Hamid.

Amnesty International Indonesia, menyoroti respons pihak Kepolisian terhadap serangan-serangan dalam aksi unjuk rasa dan acara berkumpul sah yang belakangan ini terjadi. Mereka mencatat adanya 255 kasus intimidasi dan serangan fisik atas 482 pembela HAM, yang terdiri Aktivis, Masyarakat Adat, Akademisi, dan Jurnalis, sejak Januari 2019 hingga September 2024.

Baca juga:  Bandung Diprediksi Berawan Seharian, Suhu Mencapai 29 Derajat Celcius

Amnesty International Indonesia, turut mendesak Komisi III DPR RI agar segera mengevaluasi Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo secara menyeluruh. Evaluasi ini dinilai penting, guna memastikan keseriusan Negara dalam menjaga Hak Asasi Manusia secara keseluruhan. Usman Hamid menilai, Kepolisian bersikap tidak profesional karena membiarkan serangan-serangan itu terjadi.

“Kepolisian seperti merestui aksi sekelompok orang yang main hakim sendiri,” kata Usman Hamid.

Baca juga:  Clandestine Laboratory di Kota Serang Produksi Narkoba Bernilai Lebih Dari Rp 160 M

Dalam sepekan terakhir ini, sekelompok orang terekam melakukan serangan terhadap kebebasan sipil yang dilindungi Undang-Undang. Beberapa di antaranya yakni, serangan terhadap Aksi Damai Global Climate Strike pada 27 September 2024, dan Diskusi Diaspora Forum Tanah Air (FTA) di Hotel Grand Kemang pada 28 September 2024. (far)

spot_img

Berita Terpopuler

Mengerikan!!! Tahanan Narkoba Dibunuh di Rumah Tahanan Kelas 1 Depok

Depok | Jabar Pos - Kejadian tragis menimpa seorang tahanan berinisial RAJS (26), yang ditemukan meninggal dunia dengan sejumlah luka tusuk dan lebam di...

Prabowo Berikan Pesan Untuk Cabup Cawabup Bogor Rudy Susmanto-Jaro Ade

Bogor | Jabar Pos - Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, menyampaikan pesan untuk Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil...

Ketua Yayasan LBH ‘Kami Ada’ Desak Penyelidikan Menyeluruh Terkait Kasus Kematian Napi di Rutan Depok

Depok | Jabar Pos - Kasus tragis yang menimpa RA, seorang narapidana di Rutan Kelas 1 Depok, mengguncang publik. RA ditemukan tewas dengan sejumlah...

DPR Sepakati PKPU Pilkada, Akomodir Dua Putusan MK

Jakarta, Jabarpos.id - Komisi II DPR RI resmi menyetujui Rancangan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Pilkada yang mengakomodir dua putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Keputusan...

Kaesang Diminta KPK Tunjukkan Bukti Bayar Jet Pribadi Jika Memang Bukan Gratifikasi

Bogor | Jabar Pos - Setelah sebelumnya ramai di media sosial, beredar video pasangan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono yang sedang berpergian ke Amerika...

Aktivis 98 Laporkan Hilangnya Kaesang Pangarep ke Polda Metro Jaya

Jakarta | Jabar Pos - Hilangnya Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep dilaporkan oleh Aktivis 98 karena keberadaannya yang tidak diketahui. Antonius Danar,...
Berita terbaru
Berita Terkait