Jabarpos.id, Jakarta – MD Treasury Danantara Indonesia, Ali Setiawan, mengungkapkan strategi investasi yang tengah digodok untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia. Fokus utama adalah membagi kelas aset yang tepat sasaran agar investasi memberikan kontribusi maksimal bagi perekonomian.
Ali menjelaskan bahwa Danantara sangat berhati-hati dalam berinvestasi. Mereka mempelajari risiko secara mendalam dan membangun fondasi yang kokoh sebelum melangkah lebih jauh. "Kami berharap bisa bergerak lebih cepat di masa depan. Tahun ini, kami fokus memastikan fondasi kuat sebelum melaju," ujarnya, seperti dikutip jabarpos.id dari CNBC Indonesia.

Dana yang ada saat ini akan dikelola oleh bagian treasury public investment dalam instrumen likuid. Selanjutnya, dana tersebut akan dialokasikan ke investasi produktif berdasarkan proyeksi arus kas yang matang.
Beberapa proyek strategis telah masuk dalam daftar tunggu Danantara. Kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan menjadi kunci dalam mewujudkan proyek-proyek tersebut. Ali menekankan bahwa investasi harus dilakukan secara cermat karena sifatnya jangka panjang dan melibatkan nilai yang besar.
"Kami ingin implementasi terbaik untuk negara. Beberapa proyek besar sudah menjadi prioritas dan berjalan baik. Ada juga proyek ‘quick win’ yang bekerja sama dengan swasta," tegas Ali.
Danantara memprioritaskan pembangunan fondasi dan pengambilan keputusan yang tepat di fase awal. Tujuannya adalah memperoleh keuntungan optimal dari investasi likuid maupun proyek-proyek strategis.
Saat ini, Danantara sedang mematangkan sejumlah proyek dari delapan sektor prioritas, termasuk hilirisasi, energi, energi terbarukan, teknologi, dan kesehatan. Proyek Waste to Energy menjadi prioritas utama, sejalan dengan kebutuhan nasional dalam pengelolaan sampah dan penyediaan energi berkelanjutan.
Selain itu, Danantara juga berencana berinvestasi dalam fasilitas layanan bagi komunitas Indonesia di luar negeri, termasuk proyek terkait haji dan umrah. Dengan pendekatan ini, Ali berharap investasi Danantara tidak hanya memberikan nilai ekonomi, tetapi juga manfaat sosial dan energi berkelanjutan bagi masyarakat.
Saat ini, sebagian dana Danantara ditempatkan di Surat Berharga Negara (SBN). Ali menjelaskan bahwa sovereign wealth fund memiliki beragam tipe dan gaya investasi. Ada yang fokus pada pembangunan nasional seperti Arab Saudi, yang memprioritaskan proyek jangka panjang. Ada pula yang lebih minim risiko, menjaga dana tetap aman sambil mencari keuntungan dari berbagai instrumen di dalam dan luar negeri.
"Ada yang langsung cari return, ada juga yang long term. Danantara akan ada di keduanya karena akan hadir dengan berbagai proyek, baik yang dibutuhkan Indonesia maupun yang memberikan dampak ekonomi langsung dan return, termasuk beberapa instrumen pasar modal," jelas Ali.
Mandat utama Danantara adalah menemukan leverage investasi dengan dampak besar bagi masyarakat. Proses ini membutuhkan waktu karena Danantara merupakan hal baru bagi Indonesia. Dana akan digunakan sebaik mungkin untuk mencari return sambil tetap mendukung proyek pemerintah. Semua kegiatan Danantara dilakukan dengan tata kelola yang prudent dan robust.
"Danantara didukung profesional berpengalaman dan bertanggung jawab, jadi kami akan memastikan semua yang dilakukan transparan, agar tidak tersandung di tengah jalan," pungkasnya.
Potensi besar SBN juga dilirik oleh masyarakat. SBN menjadi salah satu instrumen paling diminati oleh nasabah wealth management BNI Emerald. BNI mengoptimalkan peran Relationship Manager dan Investment Specialist dalam memberikan advisory komprehensif mengenai investasi, sehingga nasabah dapat menentukan portofolio yang tepat sesuai kebutuhan dan profil risiko masing-masing.
Nasabah BNI dapat berinvestasi SBN Ritel melalui platform digital wondr by BNI yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Akses tersebut juga terbuka bagi WNI yang berdomisili di luar negeri.
BNI juga bekerja sama dengan Manajer Investasi rekanan untuk menyiapkan berbagai produk reksa dana yang disesuaikan dengan kondisi pasar terkini. Nasabah BNI dapat berinvestasi reksa dana melalui aplikasi wondr by BNI dengan berbagai pilihan produk. Subscription Mutual Fund melalui e-Channel BNI menunjukkan pertumbuhan signifikan sepanjang tahun 2025, dengan volume transaksi meningkat 20 kali secara tahunan dan frekuensi transaksi meningkat 6 kali secara tahunan.





