Jabarpos.id, Jakarta – Di era serba digital ini, investasi semakin mudah diakses. Namun, ungkapan "cash is king" tetap relevan, terutama saat ekonomi tak menentu. Lantas, berapa idealnya kita menyimpan uang tunai di rekening?
Perencana keuangan umumnya menyarankan agar saldo rekening cukup untuk menutupi tagihan bulanan. Menyimpan terlalu banyak uang tunai di rekening ternyata berisiko. Jessica Goedtel, seorang perencana keuangan bersertifikat, mengungkapkan bahwa rekening tabungan seringkali kurang memiliki perlindungan dibandingkan kartu kredit. Hal ini membuat dana lebih sulit dikembalikan jika terjadi pembobolan.

Gregory Guenther, seorang konselor perencanaan pensiun, menambahkan bahwa menyimpan uang tunai terlalu sedikit bisa menimbulkan kecemasan, sementara terlalu banyak akan menghilangkan potensi pertumbuhan dari investasi dengan imbal hasil lebih tinggi. Idealnya, saldo rekening cukup untuk menutupi tagihan satu atau dua minggu, sehingga Anda tidak perlu khawatir saat berbelanja kebutuhan sehari-hari.
Meskipun saldo yang cukup dapat menghindarkan Anda dari biaya administrasi bank, dana tersebut bukanlah pengganti dana darurat. Dana darurat diperuntukkan bagi pengeluaran besar tak terduga, seperti biaya medis atau kehilangan pekerjaan. Para ahli menyarankan untuk menyisihkan dana darurat setara tiga hingga enam bulan pengeluaran di rekening terpisah yang mudah diakses, seperti rekening tabungan berbunga tinggi. Dengan begitu, uang akan selalu tersedia saat dibutuhkan tanpa risiko.