close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

24.6 C
Jakarta
Minggu, September 15, 2024

Kemarau Melanda, Petani di Bandung Barat Terpaksa Panen Dini

spot_img

Bandung Barat – Terik matahari membakar sawah di Kampung Rancamanjah, Desa Citapen, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Padi yang seharusnya menghijau kini menguning, pertanda kemarau yang melanda selama beberapa pekan terakhir telah mengeringkan sawah tadah hujan.

Ali, pemilik lahan sawah seluas 7.500 meter persegi, terpaksa memanen padi lebih awal. "Ya seperti ini kondisinya, kering. Kalau kemarau pasti harus dipanen lebih awal, kalau enggak ya gagal panen," ujar Ali saat ditemui Jabarpos.id, Selasa (13/8/2024).

Kemarau Melanda, Petani di Bandung Barat Terpaksa Panen Dini

Padahal, padi milik Ali seharusnya bisa dipanen beberapa pekan lagi, saat bulirnya benar-benar berisi dan kualitasnya bagus. Namun, kekeringan memaksa Ali untuk mengambil langkah cepat. "Cuma kalau enggak dipanen sekarang, selain nanti malah biaya membengkak, tanaman padinya habis dimakan burung. Jadi lebih baik dipanen saja," jelasnya.

Baca juga:  Nilai Pasar Pratama Arhan Menurun, Tetap Berjuang di Luar Negeri

Ali mengungkapkan, kemarau yang melanda membuat saluran irigasi yang mengairi sawahnya mengering. Padahal, air dari hulu sungai sebenarnya masih mengalir. "Jadi kondisi irigasinya itu memang tidak terawat, kalau sudah kemarau begini biasanya mampet sama sampah, terus ada yang longsor. Kalau diperbaiki kan harusnya sama pemerintah," keluh Ali.

Untuk menyiasati kekeringan, Ali menggunakan mesin penyedot air dari sumur kecil di tengah sawah. Namun, hal ini membutuhkan biaya tambahan untuk membeli bahan bakar. "Minimal 5 liter, ya sekitar Rp60 ribu. Itu untuk 2 hari sekali penyiraman, kalau semakin kering seperti ini ya bisa jadi sehari sekali, ongkosnya besar kalau enggak segera dipanen padinya," ungkapnya.

Baca juga:  Engkle dan Ulin Barong Sekeloa Resmi Jadi Warisan Budaya Tak Benda Kota Bandung

Hasil panen Ali biasanya untuk konsumsi pribadi. Namun, dengan kondisi kemarau seperti ini, hasil panennya diperkirakan akan berkurang hingga 50%. "Belum lagi kalau kondisi kemarau seperti ini, bisa panen 50 persen dari luas lahan sudah beruntung. Sekarang saya juga cuma bisa tanam padi setahun sekali, kalau zaman saya masih muda itu bisa setahun 3 kali," ujar Ali.

Baca juga:  Kejutan di Pilbup Cirebon: Golkar dan PKB Putuskan Usung Pasangan Baru

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) KBB mencatat sekitar 5.508 hektare sawah di Bandung Barat terancam kekeringan. "Lokasinya ada di 49 desa di enam kecamatan, mulai dari Sindangkerta, Saguling, Cipongkor, Cipatat, Cihampelas, dan Batujajar," kata Kepala DKPP Bandung Barat, Lukmanul Hakim.

Lukmanul mengatakan, solusi yang bisa dilakukan untuk menghindari kerugian dialami para petani adalah mengganti tanaman menjadi palawija yang tidak membutuhkan banyak air. "Petani tetap harus produktif. Kita coba cari solusi dengan mengganti jenis tanaman yang tidak butuh pasokan air banyak. Jadi pertanian tetap berjalan," tutup Lukmanul.

spot_img

Berita Terpopuler

Mengerikan!!! Tahanan Narkoba Dibunuh di Rumah Tahanan Kelas 1 Depok

Depok | Jabar Pos - Kejadian tragis menimpa seorang tahanan berinisial RAJS (26), yang ditemukan meninggal dunia dengan sejumlah luka tusuk dan lebam di...

Prabowo Berikan Pesan Untuk Cabup Cawabup Bogor Rudy Susmanto-Jaro Ade

Bogor | Jabar Pos - Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, menyampaikan pesan untuk Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil...

Ketua Yayasan LBH ‘Kami Ada’ Desak Penyelidikan Menyeluruh Terkait Kasus Kematian Napi di Rutan Depok

Depok | Jabar Pos - Kasus tragis yang menimpa RA, seorang narapidana di Rutan Kelas 1 Depok, mengguncang publik. RA ditemukan tewas dengan sejumlah...

Kaesang Diminta KPK Tunjukkan Bukti Bayar Jet Pribadi Jika Memang Bukan Gratifikasi

Bogor | Jabar Pos - Setelah sebelumnya ramai di media sosial, beredar video pasangan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono yang sedang berpergian ke Amerika...

DPR Sepakati PKPU Pilkada, Akomodir Dua Putusan MK

Jakarta, Jabarpos.id - Komisi II DPR RI resmi menyetujui Rancangan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Pilkada yang mengakomodir dua putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Keputusan...

Aktivis 98 Laporkan Hilangnya Kaesang Pangarep ke Polda Metro Jaya

Jakarta | Jabar Pos - Hilangnya Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep dilaporkan oleh Aktivis 98 karena keberadaannya yang tidak diketahui. Antonius Danar,...
Berita terbaru
Berita Terkait