Bandung – Fakultas Kedokteran (FK) Unpad menjatuhkan sanksi berat kepada tiga orang, termasuk dua senior dan satu dosen, sebagai buntut kasus bullying di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) bedah saraf RSHS Bandung. Ketiga orang ini merupakan bagian dari 10 pelaku bullying yang teridentifikasi.
Dekan FK Unpad, Prof. Yudi Mulyana Hidayat, mengungkapkan bahwa tiga pelaku bullying dikategorikan sebagai pelanggar berat. “Dua orang residen senior Sp1 diputuskan studinya, sementara satu orang dosen juga mendapat sanksi berat,” terang Yudi dalam keterangan tertulis yang diterima Jabarpos.id, Senin (19/8/2024).
Yudi menambahkan, tujuh pelaku lainnya dikategorikan sebagai pelanggar ringan hingga sedang. Selain itu, pihak FK Unpad juga memberikan peringatan dan teguran kepada Kepala Departemen dan Ketua Program Studi.
“Kami sangat prihatin dengan kejadian ini,” ujar Yudi. “FK Unpad dan RS Hasan Sadikin sebagai lembaga pendidikan tinggi ditujukan untuk mencetak SDM kesehatan berkualitas demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Fenomena bullying di lingkungan pendidikan spesialisasi, khususnya di Departemen Bedah Saraf, sangat miris dan memprihatinkan.”
Yudi mengakui bahwa kasus bullying ini sudah terjadi sejak lama. Pihaknya telah berupaya keras untuk mencegah kejadian serupa, namun upaya tersebut belum membuahkan hasil maksimal. “Pemberantasan bullying telah dan terus dilakukan, tetapi kejadian ini terus berulang,” pungkasnya.
Sanksi berat yang diberikan kepada para pelaku bullying diharapkan dapat menjadi efek jera dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan. FK Unpad berkomitmen untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif bagi seluruh mahasiswa dan tenaga medis.