Bogor | Jabar Pos – Presiden Prabowo Subianto telah memberikan suaranya di tempat pemungutan suara dekat kediaman pribadinya di Hambalang, Jawa Barat pada hari Rabu (27/11).
Ia mengatakan agar meminta kepada siapapun pemenang dan yang kalah pada akhirnya dari pemilihan lokal nasional secara bersamaan untuk berdamai.
Pemimpin Partai Gerindra Prabowo tiba di tempat pemungutan suara sekitar pukul 8.40 pagi dan segera memberikan suaranya untuk bupati Bogor dan gubernur Jawa Barat.
Prabowo mengatakan kepada awal media, tentang pengalaman pemungutan suaranya bahwa semuanya berjalan dengan baik dan bahwa terserah kepada rakyat untuk memilih kandidat kepala daerah yang mereka rasa “baik”.
“Setiap pemilihan memiliki pemenang dan yang kalah. Pemenang harus menjadi pemimpin bagi semua, dan yang kalah perlu bersedia untuk bekerja sama. Yang penting adalah melayani rakyat, bekerja untuk rakyat,” kata Prabowo.
Pemungutan suara untuk kepala daerah ini berlangsung di lebih dari 500 wilayah di seluruh Indonesia.
Ketika ditanya oleh wartawan pendapatnya tentang Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), yang kinerjanya telah menarik ulasan beragam dari publik menuju pemilihan Rabu, Prabowo mengatakan negara tersebut sudah memiliki sistem pemilihan yang berjalan dengan baik.
“Kami telah mengadakan pemilihan berkali-kali di masa lalu, hari ini bukan yang pertama. Saya pikir sistem pemilihan sudah matang. Tentu saja ada aspek yang baik, dan jika ada aspek yang masih kurang, kami akan memperbaikinya,” tambah Prabowo.
Bawaslu telah menghadapi tekanan yang meningkat sehari sebelum hari pemungutan suara untuk meluncurkan penyelidikan terhadap Prabowo, setelah surat dukungan yang ditandatangani oleh Prabowo untuk pasangan kandidat gubernur Jakarta Ridwan Kamil dan Suswono menjadi viral.
Ridwan dan Suswono mencalonkan diri dengan tiket Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang dipimpin oleh Gerindra Prabowo dan terdiri dari partai-partai yang mendukung pemerintahannya.
Mereka melawan pasangan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Pramono Anung dan Rano Karno, yang telah melampaui kandidat yang didukung KIM dalam berbagai survei opini publik.
Partai Gerindra mengatakan, bahwa Prabowo menulis surat dukungan selama musim kampanye dan bahwa dia melakukannya dalam kapasitasnya sebagai ketua Gerindra, bukan sebagai presiden yang sedang menjabat. (die)