Jabarpos.id, Jakarta – Kabar baik bagi Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih)! Menteri Keuangan Sri Mulyani mengumumkan bahwa empat bank BUMN akan menjadi penyalur utama likuiditas untuk mendukung operasional dan pengembangan koperasi ini. Keempat bank tersebut adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BBSI).
Sri Mulyani menjelaskan bahwa pemerintah pusat melalui APBN akan menyalurkan likuiditas ke perbankan, yang kemudian akan diteruskan ke Kopdes Merah Putih. "Pemerintah pusat (Kemenkeu) melalui APBN memberikan likuiditas ke perbankan, ada 4 bank yakni BRI, BNI Mandiri dan BSI. Melalui penempatan dana pemerintah ini menjawab apakah koperasi mengambil likuiditas dari DPK? Tidak, kita menempatkan dana di bank tersebut, sehingga perbankan mendapatkan dan bahkan biaya penempatan dana ini relatif murah," ujarnya saat konferensi pers KSSK, Senin (28/7/2025).

Sebelumnya, jabarpos.id memberitakan bahwa Kopdes Merah Putih berpotensi mendapatkan pinjaman hingga Rp 3 miliar. Ketentuan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 49 Tahun 2025.
Skema pinjaman tersebut menawarkan plafon maksimal Rp 3 miliar per KKMP atau KDMP, dengan tingkat suku bunga margin atau bagi hasil maksimal selama 72 bulan. Masa tenggang pinjaman diberikan selama 6 hingga 8 bulan, dan pembayaran angsuran dilakukan setiap bulan. Sebagian dari plafon pinjaman, maksimal Rp 500 juta, dapat digunakan untuk belanja operasional.
Pasal 5 Ayat 3 PMK Nomor 49/2025 juga mengatur bahwa plafon pinjaman berlaku untuk KKMP/KDMP yang dibentuk oleh beberapa desa atau kelurahan. Dengan dukungan likuiditas dari bank-bank BUMN ini, diharapkan Kopdes Merah Putih dapat berkembang pesat dan memberikan dampak positif bagi perekonomian desa.





