Kalimantan | Jabar Pos – Menteri PekerjaanUmum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, pembangunan lbu Kota Nusantara (IKN) di era Presiden Prabowo Subianto tidak akan secepat pemerintahan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Presiden Prabowo khawatir akan dampak perang yang berkecamuk di beberapa wilayah di dunia.
Saat ini perang terjadi di Ukraina, Lebanon, Jalur Gaza di Palestina, dan Iran.
“Hasil diskusi dengan Bapak Presiden dalam beberapa kesempatan untuk IKN tetep akan kita teruskan cuman mungkin kecepatannya tidak secepat dulu,” ujar Dody saat rapat bersama Komisi V DPR melalui siaran Youtube DPR, Rabu (30/10).
“Kita masih butuh beras sana-sini. Dikhawatirkan akan menjadi masalah sosial yang akan menjadi lebih besar makanya ketahanan pangan menjadi fokus utama,” jelas Dody.
Kementerian PU fokus pada programnya lainnya, salah satunya meneruskan pembangunan bendungan di berbagai wilayah seperti yang dilakukan Jokowi pada 2014-2024.
Kementerian PU akan melakukan revitalisasi dan perbaikan jaringan primer, sekunder, dan tersier pada eksisting bendungan supaya swasembada pangan dapat terjadi 4-5 tahun mendatang.
Kementerian PU pun mendapat tugas dari Prabowo untuk ikut mengurangi stunting. Tugas ini dilakukan dengan cara memperbaiki infrastruktur dasar untuk masyarakat, seperti sanitasi berbasis masyarakat (sanimas) dan program nasional penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (sanimas).
“Itu jadi salah satu tugas pokok kami di kementerian di samping Bapak Presiden membentuk badan khusus untuk pengentasan kemiskinan,” ujarnya.
Saat ini pembangunan kompleks Istana di ibu kota yang baru sudah mencapai 96 persen.
Selain itu, Otorita IKN juga direncanakan mulai berkantor di IKN pada akhir Desember 2024. (die)