Depok | Jabar Pos – Hasil survei Pilkada Depok kian memanas, pasalnya hasil survei menunjukkan pasangan Supian Suri – Chandra Rahmansyah dituding bodong.
Hal tersebut mendapat jawaban langsung dari Kang Dedi Mulyadi.
Kang Dedi mengatakan hasil survei dirinya di berbagai wilayah diatas 55 % dan di kota Depok agak luar biasa mencapai 64 %
Yang artinya masyarakat kota Depok ini adalah pemilih yang rasional dan itu sangat dipengaruhi dengan faktor digitalisasi.
Kegiatan sosial itu membuat mereka sangat konsen, terkait survei Supian Suri Chandra Rahmansyah, Kang Dedi menjelaskan mereka memiliki potensi menang.
“Hasil survei nya sudah agak tipis dan lebih tinggi tinggal kinerjanya ditingkatkan, karena Supian Chandra tidak menguasai struktur tapi menguasai kultur”ujar Kang Dedi.
“Kultur ini harus dibangun dan terutama harus membanding diri bahwa dia harapan baru bagi Depok untuk menyelesaikan berbagai problem, itu yang paling penting membandingkan diri” Tegasnya.
Ketua Tim Pemenangan paslon nomor urut 2, Supian Suri dan Chandra Rahmansyah, Nuroji, membantah klaim yang menyatakan survei pilkada Depok oleh lembaga Indikator Politik Indonesia adalah bodong.
Menurut Nuroji, hasil survei itu diperoleh langsung dari Kang Dedi Mulyadi serta calon wali kota Depok, Supian Suri.
“Survei ini tidak mungkin bodong. Klaim itu hanya framing dari pihak-pihak yang tidak senang dengan hasilnya. Bahkan Kang Dedi sendiri mengakui hasilnya,” kata Nuroji, seusai acara konsolidasi kader DPD Partai Gerindra Depok, di Hotel Bumi Wiyata, Beji, Selasa (29/10).
Ia mengatakan bahwa survei ini dilaksanakan bersama-sama, mencakup seluruh kota di Jawa Barat, termasuk Depok.
Nuroji menegaskan bahwa setiap data yang diperoleh bisa diverifikasi langsung kepada Kang Dedi Mulyadi untuk memastikan keabsahannya.
“Kalau ada yang menyebut survei ini bodong, mereka bisa mengecek langsung ke Pak Dedi. Hasil ini murni dari survei yang sudah dilakukan secara profesional,” tambahnya.
Elektabilitas masing-masing paslon turut dipengaruhi sejumlah faktor, utamanya dari media. Indikator popularitas salah satunya itu adalah media sosial seperti berita online maupun cetak. (die)