Garut – Gunung Guntur, ikon wisata pendakian di Kabupaten Garut, terpaksa ditutup sementara untuk umum. Hal ini disebabkan oleh kebakaran yang melanda gunung setinggi 2.249 Meter di Atas Permukaan Laut (MDPL) tersebut.
Agung Firmansyah, Polisi Hutan dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jabar, menyatakan bahwa penutupan pendakian dilakukan hingga api benar-benar padam. "Pendakian ditutup sampai api benar-benar padam," tegas Agung kepada Jabarpos.id, Rabu (21/8/2024) pagi.
Agung menjelaskan, penutupan sementara dilakukan untuk memastikan keamanan dan keselamatan para pendaki. Petugas gabungan dari berbagai instansi akan terus memantau dan berusaha memadamkan api hingga benar-benar padam.
"Kami ingin memastikan api benar-benar padam sebelum kembali diakses masyarakat umum," tambah Agung.
Berdasarkan hasil pengecekan, dipastikan tidak ada pendaki yang terjebak di Gunung Guntur saat kebakaran terjadi. "Sudah kami cek ke pos-pos pendakian, di waktu ini tidak ada pendaki yang melakukan pendakian," ujar Agung.
Kebakaran Gunung Guntur sendiri terjadi sejak Senin (19/8) lalu. Api terlihat membesar di beberapa titik Gunung Guntur pada Selasa (20/8) malam. Pantauan Jabarpos.id di kaki Gunung Guntur, tepatnya di kawasan Rancabango pada Rabu (21/8/2024) pagi sekitar jam 09.12 WIB, kobaran api memang sudah tidak terlihat. Meskipun demikian, asap masih mengepul dari sejumlah titik, khususnya di bagian puncak.
Agung mengatakan, saat ini personel gabungan masih melakukan penjagaan di kawasan Gunung Guntur, untuk memastikan api tidak lagi menyala. "Kita juga melakukan antisipasi, menyekat, jangan sampai api masuk ke Blok Citiis yang merupakan habitat dari satwa dan tumbuhan di Gunung Guntur," pungkas Agung.