Jakarta | Jabar Pos – Bakal Calon Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil (RK) temui eks Gubernur Jakarta periode 2007-2012, Fauzi Bowo. Pertemuan itu bertempat di, Setu Babakan, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Rabu, (4/9).
Ridwan Kamil datang bersama Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera Jakarta, Khoirudin. Tanpa didampingi wakilnya, Suswono. Setibanya di Situ Babakan, mereka berkeliling kawasan danau dengan menggunakan mobil caddy.
Ia mengaku sudah menjalin komunikasi dengan Fauzi Bowo cukup lama, sejak dia menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata, Sekretaris Daerah atau Gubernur DKI Jakarta dulu. RK mengatakan, ingin belajar mengelola Jakarta dari Gubernur pendahulunya.
“Ya alhamdulillah, kami sebagai yang punya niat, maksud ingin mempelajari tentang apa itu Jakarta. Yang paling pas adalah kepada para Gubernur terdahulu salah satunya Bang Foke,” kata Ridwan Kamil.
Dalam pertemuan tersebut, Ridwan Kamil mengaku banyak belajar dengan Foke bagaimana mengelola Jakarta. Serta, membahas sejumlah masalah di Jakarta untuk segera ditemukan solusi.
“Salah satunya mengatasi banjir Utara, tadi kita bahas ya beberapa hal, setengahnya adalah tentang infrastruktur,” ucapnya.
Fauzi Bowo menilai, sudah menjadi kewajibannya memberikan informasi sebanyak mungkin tentang sejarah Kota, infrastruktur, sosial budaya, ekonomi dan lainnya.
“Kewajiban saya cuma satu, memperkenalkan Jakarta seisinya, seutuhnya kepada mereka yang akan memimpin Jakarta,” ujar Fauzi Bowo.
Lebih lanjut, Fauzi Bowo turut menyampaikan pesan khusus kepada Ridwan Kamil, jika terpilih agar menjadi pemimpin yang amanah dan mencintai masyarakat Jakarta dengan segala permasalahannya.
“Karena tugas pemimpin membantu menyelesaikan masalah-masalahnya. Harus visioner mengatasi banjir, tadi kami bahas tentang infrastruktur, budaya, dan lainnya,” tuturnya.
Tegaskan bahwa dirinya bukan Anggota Tim Sukses (timses) Pasangan Cagub dan Cawagub, Ridwan Kamil/Suswono, dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024, Fauzi Bowo mengatakan dirinya sudah memasuki usia pensiun.
“Saya udah pensiun, udah tak pantas. Orang tuh udah harus bisa memantaskan dirinya di mana dia bisa berfungsi secara baik,” pungkasnya. (far)