Bogor | Jabar Pos – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tengah menyiapkan jalur baru bagi warga menyusul longsor yang terjadi di Jalan Batutulis atau Jalan Saleh Danasasmita. Hingga kini, perbaikan jalan tersebut masih terkendala, terutama akibat adanya mata air dan saluran air di bawahnya.
Wali Kota Bogor, Dedie Rachim, mengungkapkan bahwa keberadaan mata air di bawah jalan yang longsor membuat perbaikan permanen menjadi tantangan besar. Bahkan, jika diperbaiki pun, kemungkinan longsor kembali terjadi di tahun-tahun berikutnya masih tinggi. Oleh karena itu, Pemkot lebih dulu mencari jalur alternatif yang lebih aman dan berkelanjutan,.
“Jika nanti diperbaiki pun, kemungkinan hal serupa bisa terjadi lagi di tahun-tahun berikutnya,” katanya, Selasa (11/3/2025) dikutip.
Dua Opsi Jalur Baru Sedang Dikaji
Untuk mengatasi permasalahan ini, Pemkot Bogor tengah menyiapkan dua alternatif jalur baru. Opsi pertama adalah jalur yang melewati area sekitar Sumur Tujuh, sementara opsi kedua melintasi zona hitam. Kedua rute ini tengah dikaji untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya bagi warga.
“Kami sedang mencari solusi terbaik di antara dua opsi ini, agar masyarakat tidak lagi terdampak akibat jalan yang rawan longsor,” ujar Dedie.
Selain merancang jalur alternatif, Pemkot juga mulai membahas skema pembiayaan untuk proyek ini. Anggaran pembangunan jalan baru meliputi pembebasan lahan, penyusunan Detail Engineering Design (DED), hingga pembangunan infrastruktur jalan yang bisa diakses warga secara optimal.
Sumber Pendanaan dan Dampak bagi Warga
Pembebasan lahan akan menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT), sementara pembangunan jalan berpotensi didukung oleh anggaran pemerintah pusat. Hal ini sejalan dengan rencana pemeliharaan underpass Batutulis yang menjadi bagian dari proyek perbaikan infrastruktur di Bogor.
Dedie menegaskan bahwa pembebasan lahan harus direalisasikan tahun ini agar warga yang terdampak tidak lagi hanya bergantung pada kendaraan roda dua untuk mobilitasnya.
Jalur Alternatif yang Sudah Berlaku
Sementara menunggu jalur baru disiapkan, arus lalu lintas tetap dialihkan melalui jalur alternatif. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Marse Hendra Saputra, menyebutkan bahwa saat ini kendaraan dialihkan melalui Cipinang Gading, BNR, dan Pabuaran menuju Aston BNR. Namun, jalur ini memiliki kendala dengan adanya delapan hingga sepuluh titik penyempitan yang masih perlu diperbaiki.
Ada pula jalur alternatif lain melalui Dekeng Pakuan Hills menuju Jalan Tajur, tetapi hanya bisa dilalui kendaraan roda dua dengan pembatasan waktu operasional, yakni pukul 05.00–09.00 dan 16.00–21.00 WIB.
Dengan berbagai upaya yang tengah dilakukan, Pemkot Bogor berharap solusi terbaik segera terwujud agar warga bisa kembali beraktivitas dengan nyaman dan aman. (Ld)