close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

26.3 C
Jakarta
Kamis, November 13, 2025

Vale INCO Umumkan Laba Semester I 2025 Turun, Apa Penyebabnya?

spot_img

Jabarpos.id, Jakarta – PT Vale Indonesia Tbk (INCO), emiten pertambangan nikel, mengumumkan perolehan laba tahun berjalan sebesar US$25,2 juta atau setara dengan Rp414,56 miliar pada semester pertama tahun 2025. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 32,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, di mana laba tercatat sebesar US$37,28 juta.

Meskipun demikian, menurut laporan keuangan yang dikutip jabarpos.id dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan mencatatkan peningkatan volume produksi sebesar 9% pada kuartal kedua tahun 2025 dibandingkan kuartal sebelumnya. Pengiriman nikel matte Vale juga mengalami kenaikan menjadi 18.023 ton, dibandingkan dengan 17.096 ton pada kuartal pertama tahun yang sama.

Baca juga:  Raja Terkaya Sepanjang Masa, Kekayaannya Bikin Melongo!
Vale INCO Umumkan Laba Semester I 2025 Turun, Apa Penyebabnya?
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Pendapatan usaha Vale tercatat sebesar US$426,73 juta atau sekitar Rp7,02 triliun, mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai US$478,75 juta. Harga realisasi rata-rata nikel matte pada kuartal kedua 2025 mencapai US$12.091 per ton, sedikit meningkat dari US$11.932 pada kuartal sebelumnya.

Direktur dan Chief Financial Officer Vale Indonesia, Rizky Putra, menjelaskan bahwa pihaknya telah mencapai kesepakatan baru untuk penetapan harga nikel matte dengan para pelanggan dan memperoleh persetujuan revisi Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) sekitar 2,2 juta ton bijih saprolit dari blok Bahodopi. "Perkembangan ini diharapkan dapat menghasilkan lebih banyak aliran pendapatan dan memperkuat baseline PT Vale ke depannya," ujarnya.

Baca juga:  IHSG Terbang Tinggi, Investor Kembali Berani Tarik Gas?

Penurunan laba INCO disebabkan oleh beban pokok penjualan yang meningkat menjadi US$396,58 juta, dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar US$417,16 juta. Selain itu, penerapan royalti baru dan percepatan jadwal pemeliharaan terencana juga berdampak pada operasional perusahaan.

Per Juni 2025, aset perusahaan tercatat sebesar US$3,17 miliar, sedikit menurun dari US$3,176 miliar pada 31 Desember 2024. Liabilitas dan ekuitas INCO masing-masing tercatat sebesar US$442,77 juta dan US$2,72 miliar.

spot_img

Berita Terpopuler

Risiko Menyedihkan Jika Tak Bayar Pinjol!

Sumber informasi dari jabarpos.id menyebutkan bahwa pinjaman online (pinjol) memang memudahkan akses keuangan, namun risiko gagal bayar (galbay) perlu dipahami masyarakat. Kegagalan...

Mengerikan!!! Tahanan Narkoba Dibunuh di Rumah Tahanan Kelas 1 Depok

Depok | Jabar Pos - Kejadian tragis menimpa seorang tahanan berinisial RAJS (26), yang ditemukan meninggal dunia dengan sejumlah luka tusuk dan lebam di...

Prabowo Berikan Pesan Untuk Cabup Cawabup Bogor Rudy Susmanto-Jaro Ade

Bogor | Jabar Pos - Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, menyampaikan pesan untuk Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil...

Converse dan Swarosvski hadirkan siluet Chuck 70 De Luxe Squared

Jenama alas kaki Converse resmi berkolaborasi dengan jenama kristal Swarovski untuk menghadirkan siluet terbaru dari Converse Chuck 70 De Luxe Squared dengan 1.300 keping...

Mau Hidup Sehat Tanpa Ribet? Galaxy Watch 7 Jawabannya!

Bosan dengan hidup yang kurang sehat? Ingin lebih aktif dan memantau kondisi tubuh dengan mudah? Samsung Galaxy Watch 7 hadir dengan segudang fitur canggih...

Akhirnya Muncul, Kaesang Pangarep Hanya Senyum Saat Ditanya Soal Jet Pribadi

Jakarta | Jabar Pos - Setelah ramai jadi perbincangan publik terkait fasilitas jet pribadi, sehingga banyak pihak mempertanyakan keberadaan dirinya, Kaesang Pangarep, Ketua Umum...
Berita terbaru
Berita Terkait