Bekasi | Jabar Pos – Tumpukan sampah seukuran lapangan sepak bola di dekat desa Muara Bakti, kabupaten Babelan, kabupaten Bekasi, Jawa Barat, telah menyebabkan kerusuhan di antara warga sekitar.
Tanah terlantar sepanjang 200 meter adalah bekas situs penggalian sedalam 5 m di sepanjang Kali Cikarang Bekasi.
Menurut penduduk desa terdekat, baunya mencapai tempat tinggal mereka sekitar satu kilometer jauhnya.
Seorang penduduk desa bernama Agus Cina (52) mengungkapkan dirinya terkejut saat melihat tumpukan sampah tidak jauh dari tempat memancingnya yang biasa.
“Sudah lebih dari seminggu Pak, tumpukan tidak ada sebelumnya. Seseorang pasti telah membuang sampah di sini,” kata Agus pada Kamis (21/11).
“Bau sampai ke desa. Saya tidak tahu siapa yang membuang sampah. Jika saya tau, saya tidak akan diberikan izin untuk membuangnya disini,” tambah Agus.
Dia juga mengatakan, bahwa dirinya telah melihat truk memasuki dan meninggalkan lokasi sebelumnya.
Agus juga meminta pihak berwenang, termasuk Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, untuk mengunjungi lokasi tersebut dan membantu membersihkan sampah dari lokasi tersebut.
“Anda harus datang ke lokasi, bupati, menteri, lihatlah,” katanya.
Sebelumnya, Pejabat Bupati Bekasi, Dedy Supriyadi mengunjungi lokasi sampah di Babelan pada hari Minggu (17/11).
Dirinya mengatakan bahwa dia telah menginstruksikan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi untuk menghubungi pihak-pihak yang bertanggung jawab terkait tumpukan sampah di tepi sungai.
“Ya, kami mengumpulkan informasi dari unit manajemen teknis limbah administrasi regional (UPTD) di sini, dari distrik dan desa dan dari penduduk. Nanti, kami akan memanggil pihak yang bertanggung jawab untuk penjelasan,” kata Dedy, seperti dikutip dari situs resmi kabupaten Bekasi.
Dedy meyakinkan bahwa Departemen Lingkungan Hidup (DLH), akan segera memindahkan sampah ke lokasi pembuangan sampah yang ada, termasuk lokasi pembuangan sampah terintegrasi Kertamukti di distrik Cibitung.
“Nah, mengingat kondisi lokasi pembuangan akhir Burangkeng, yang saat ini sedang dalam penataan ulang dan sudah kelebihan beban. Pemerintah akan menemukan tempat lain, salah satunya adalah Kertamukti di Cibitung,” kata Dedy.
Penjabat Bupati mengatakan administrasi kabupaten Bekasi berkomitmen untuk menyelesaikan masalah limbah secara menyeluruh.
Salah satu strateginya adalah mengalokasikan anggaran untuk memperluas situs Burangkeng.
Menurut Dedy, kabupaten telah mengusulkan Rp 40 miliar untuk proyek tersebut.
Dedy juga mengingatkan penduduk untuk sadar akan kebersihan lingkungan di setiap tingkat masyarakat untuk meningkatkan pengelolaan limbah. (die)