Cirebon – Jalan Pangeran Cakrabuana, salah satu jalur sibuk di Kabupaten Cirebon, dikenal dengan deretan penjual nangka yang menjajakan dagangannya di gerobak sederhana. Aroma khas buah nangka yang matang selalu tercium di udara, menggugah selera siapa pun yang melintas. Di tengah keramaian itu, Jabarpos.id bertemu dengan Slamet (52), seorang penjual nangka yang telah berjualan di jalan tersebut selama lebih dari satu dekade.
Slamet bukan sekadar penjual buah, tetapi juga simbol ketekunan, keramahan, dan kehangatan. Setiap hari, sejak fajar menyingsing, ia sudah siap dengan gerobak kayunya, memajang buah-buah nangka yang didapatkannya langsung dari kebun miliknya di pinggiran kota.
Di balik senyum ramah dan sikap optimisnya, Slamet menyimpan cerita penuh suka duka selama berjualan nangka. Persaingan ketat dengan pedagang lain dan biaya transportasi yang tidak sedikit menjadi tantangan yang dihadapinya. Namun, dengan ketekunan dan semangat pantang menyerah, Slamet mampu mengubah keadaan. Kini, buah nangka miliknya dikenal luas karena kualitasnya yang baik, kejujuran, dan kehangatan dalam setiap transaksinya.
Slamet selalu menyempatkan diri untuk berbicara dengan pelanggannya, menanyakan kabar mereka, dan berbagi cerita. Bagi sebagian besar pembeli, membeli nangka dari lapaknya bukan hanya tentang mendapatkan buah yang segar, tetapi juga tentang mendapatkan pengalaman berbelanja yang penuh keakraban dan kehangatan.
Pelanggan setianya adalah orang-orang yang telah mengenalnya selama bertahun-tahun. Mereka datang bukan hanya untuk membeli nangka, tetapi juga untuk mendengarkan cerita-cerita Slamet yang penuh inspirasi. Kisah tentang panen yang melimpah hingga perjuangannya melewati masa-masa sulit menjadi pelajaran hidup yang berharga.
Di tengah hiruk-pikuk Jalan Pangeran Cakrabuana, keberadaan Slamet dan gerobak nangkanya menjadi oase kehangatan dan kebaikan. Kisahnya mengingatkan kita bahwa di balik setiap pekerjaan sederhana, terdapat perjuangan yang besar dan inspirasi yang luar biasa.
Semerbak manis buah nangkanya menjadi bukti bahwa dalam setiap detik kerja keras, tersimpan harapan dan kebahagiaan. Slamet, ayah dari tiga anak, mengaku bahwa setiap potongan buah nangka yang dijualnya mampu memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anaknya.
"Dari nangka saya juga nggak nyangka bisa kuliahin anak kedua dan anak ketiga saya," jelasnya.
Dua anak Slamet sudah menyandang gelar sarjana berkat nangka. Sementara anak ketiganya masih berjuang untuk bisa memakai toga. Meskipun dengan pendapatan yang tidak menentu selama berjualan buah nangka, Slamet tidak pernah menyerah.
"Bersyukur juga dari nangka saya bisa betulin rumah bisa membawa keberkahan buat keluarga juga," bebernya.
Kisah Slamet membuktikan bahwa keberkahan bisa datang dari mana saja, bahkan dari buah nangka yang sederhana. Semangat dan ketekunannya menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berjuang meraih mimpi, tak peduli seberat apa pun tantangannya.