Bandung | Jabar Pos – Hendra Gunawan, Ketua Tim Dokter Penanggulangan Penyakit Infeksi Menular Khusus Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Hasan Sadikin Bandung, mengimbau agar masyarakat mengurangi aktivitas yang tidak terlalu penting di keramaian guna mencegah penularan Monkeypox.
“Karena ada satu kasus yang ditemukan clade 1B di Thailand, dikatakan lebih virulen (mematikan) dibanding dengan sebelum-sebelumnya, kita harus lebih berhati-hati sedapat mungkin kalau memang kegiatannya tidak esensial, urgent, primer sekali lagi untuk menghindari kerumunan-kerumunan,” tuturnya di RS Hasan Sadikin Bandung, (6/9).
Medium penularan petama adalah kontak langsung kulit dengan kulit penderita Mpox, termasuk hubungan seksual yang kini banyak terjadi.
“Karena memang penularannya melalui hubungan seksual, kemudian kontak tidak langsung melalui benda-benda yang terkontaminasi virus Mpox serta melalui droplet, cairan yang keluar dari hidung dan mulut,” ungkapnya.
Ia menegaskan, penularan Mpox tidak seganas Covid-19 yang menyebar lewat udara (airbone). Namun, seluruh masyarakat tetap harus selalu waspada. Serta menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan kembali menerapkan Protokol Kesehatan 5M sebagai bentuk kewaspadaan.
“Untuk orang yang merawat pasien Mpox secara mandiri jangan lupa memakai Alat pelindung Diri (APD), masker serta sarung tangan. Guna meminimalisir kontak langsung atau terkena droplet,” jelasnya.
RSUP Hasan Sadikin Bandung telah menyiagakan lima ruang isolasi di Gedung Kemuning guna mengantisipasi adanya pasien Monkepox yang dirawat. (far)