Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar memulai workshop West Java Academy, Sabtu (4/5/2024).
Pembukaan workshop Smiling West Java dihadiri Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin dan Kepala Disparbud Benny Bachtiar.
Smiling West Java Academy merupakan aktivasi ruang publik dari Disparbud Jabar melalui workshop kepariwisataan, serta 17 sub sektor untuk pengembangan kapasitas SDM pariwisata dan ekonomi kreatif.
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan kegiatan ini dapat menjadi wadah pengembangan pariwisata kebudayaan dan ekonomi kreatif sekaligus menunjukkan peluang masa depan.
“Saya yakin masa depan kita ada pada ekonomi kreatif,” ujar Bey Machmudin, Sabtu (4/5/2024).
Menurut Bey, Jabar mulai membangun ekonomi kreatif pada 2022-2023 melalui pemanfaatan teknologi. Kemudian 2023-2025 menjadi masa percepatan dengan sinergi dan kolaborasi bersama para pelaku ekonomi kreatif.
Jabar sendiri terdepan dalam pengembangan ekonomi kreatif, menyumbang 20,74 persen terhadap PDRB ekonomi kreatif nasional.
Namun demikian, menurut Bey, masih terdapat pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Khususnya regulasi maupun ekosistem dalam menghadapi persaingan global.
Jabar sendiri telah memiliki Perda Nomor 15/2017 tentang Ekraf dan Pergub Nomor 44/2021 tentang Rencana Aksi Pengembangan Ekonomi Kreatif Tahun 2012-2025.
“Pembangunan simpul-simpul kreatif (creative hub) adalah salah satunya,” sebut Bey.
Creative hub dapat menjadi ruang berkreasi bagi masyarakat sekaligus media dalam menciptakan kemandirian ekonomi daerah.
Pemdaprov Jabar berkomitmen dengan menghadirkan gedung -gedung creatif centre dan mengaktivasi ruang-ruang publik melalui kolaborasi pentaheliks. Salah satunya ruang publik seni dan kreatif di Dispasbud Jabar.
Kepala Disparbud Jabar Benny Bachtiar mengatakan kelas atau workshop kreatif akan dilaksanakan berkelanjutan setiap Sabtu dan Minggu dalam empat sesi pertemuan.
“Diharapkan Smiling West Java Academy ini menjadi wadah bagi pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif untuk mengembangkan potensinya, ” kata Benny.
Workshop gelombang 1 akan diselenggarakan selama 6 minggu meliputi workshop pariwisata, hospitality, pramuwisata, pengembangan game, seni pertunjukan dan seni musik.
Untuk batch 1 ini Disparbud berkolaborasi dengan Politeknik Bandung, Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI), Himpunan Pramusiwata Indonesia, PHRI, Agate Academy, Singlet Kabaret, Senandung dan KPJ Jabar.
Sasaran peserta meliputi pelaku industri pariwisata, industri kreatif, asosiasi, komunitas, pelajar dan mahasiswa serta ASN/non – ASN yang ingin terlibat dalam pengembangan ekonomi kreatif. Batch 1 diikuti oleh puluhan peserta.
“Kami yakin kegiatan ini dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki para pelaku industri pariwisata dan kreatif sekaligus menjawab tantangan ketenagakerjaan dan kewirausahaan. Sebab ini pun bisa menjadi ajang pemasaran industri kreatif,” tuturnya.