Jakarta | Jabar Pos – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) akan mengeluarkan surat resmi, untuk meresmikan keputusannya terkait mengusir mantan anggota Joko Widodo bersama dengan anggota keluarganya, jika dia tidak menarik diri dari partai sendiri.
Pertanyaan tentang status Jokowi dalam PDI-P muncul kembali minggu ini, setelah mantan presiden itu mengklaim pada hari Selasa (3/12) bahwa dia masih memiliki kartu keanggotaan PDI-P ketika ditanya oleh wartawan tentang keanggotaannya di partai.
Komarudin Watubun, yang mengepalai dewan etika PDI-P mengatakan, partai tersebut berencana untuk mengambil langkah tegas untuk secara resmi mengusir Jokowi dan putra sulungnya yang menjadi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, untuk memastikan tindakan disiplin akan ditegakkan secara setara untuk semua anggota partai yang menyimpang.
“Kami sedang memproses surat untuk diberhentikan secara resmi Jokowi dari partai,” kata Komarudin.
Politisi senior itu mengecam pernyataan Jokowi dan menantang ia dengan Gibran untuk mengembalikan kartu keanggotaan mereka ke partai, dengan mengatakan bahwa mengklaim untuk tetap menyimpan kartu keanggotaan partai seolah-olah dia masih menjadi anggota partai adalah tindakan yang tidak tahu malu.
“Kami telah memberinya kesempatan untuk menjaga martabatnya. Mengembalikan kartu keanggotaan adalah langkah paling terhormat yang dapat dia ambil,” kata Komarudin.
“Jika dia tidak mengembalikannya, kita harus mengeluarkannya”. tambahnya
Sehari setelah Jokowi memberikan komentarnya, sekretaris jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto pada hari Rabu (4/12) mengklarifikasi bahwa mantan presiden dan anggota keluarganya tidak lagi memiliki afiliasi de facto dengan PDI-P karena mereka telah menyimpang dari cita-cita partai dan komitmen terhadap konstitusi dan untuk demokrasi.
Jokowi selama lebih dari dua dekade mengandalkan PDI-P sebagai kendaraan politik. Dia menjadi walikota di kampung halamannya Surakarta di Jawa Tengah, menjadi gubernur ibu kota Jakarta dan presiden dua masa jabatan dengan dukungan dari pelindung lamanya yaitu ketua partai Megawati Soekarnoputri.
Hubungan antara Jokowi dan PDI-P, bagaimanapun, memburuk akhir tahun lalu ketika dengan jelas bahwa Jokowi secara diam-diam mendukung kandidat presiden partai saingannya Prabowo Subianto, yang kemudian memenangkan pemilihan bersama putra Jokowi, Gibran.
Prabowo bersaing dengan kandidat PDI-P Ganjar Pranowo dan mantan menteri pendidikan Jokowi dan mantan gubernur Jakarta yang populer Anies Baswedan.
Pada bulan April, beberapa pejabat tinggi PDI-P mengatakan bahwa Jokowi dan Gibran belum dikeluarkan tetapi tidak lagi menjadi anggota partai setelah mereka memutuskan untuk tidak mendukung pencalonan Ganjar.
Menantu Jokowi, mantan Wali Kota Medan Bobby Nasution, digulingkan dari PDI-P pada November tahun lalu karena mendukung tiket Prabowo-Gibran. Dia kemudian bergabung dengan Gerindra dan sekarang memimpin dalam pemilihan gubernur Sumatera Utara melawan petahana yang didukung PDI-P yaitu Edy Rahmayadi.
Komarudin mengatakan partai itu belum mengusir Jokowi sampai hari ini, terlepas dari upayanya yang jelas untuk menggalang dukungan bagi kandidat saingan PDI-P selama pemilihan kepala daerah terbaru pada bulan November, karena mereka berusaha mempertahankan kehormatannya sebagai presiden yang saat itu duduk dan sekarang.
“Tapi tampaknya, seiring berjalannya waktu, Jokowi dan Gibran tidak memiliki niat apa pun untuk mengembalikan kartu keanggotaan. Yang lebih mengejutkan kami adalah bahwa kami bahkan harus saling berhadapan sebagai saingan di akhir pemilihan regional, seperti dalam pemilihan gubernur Jawa Tengah,” kata Komar
Ketika ditanya apakah partai akan secara resmi mengeluarkan surat bersama dengan 27 anggota partai yang akan dipecat bulan ini setelah mendukung kandidat saingan dalam jajak pendapat regional November, Komarudin menolak untuk menjawab.
Jokowi, menanggapi pertanyaan tentang afiliasi politiknya dengan PDI-P setelah partai menolak untuk mengakuinya sebagai anggota, menyatakan dirinya sebagai partai satu orang.
“Saya kira saya sekarang menjadi partai satu orang,” katanya kepada wartawan. (die)