Kecerdasan buatan (AI) semakin merambah berbagai aspek kehidupan kita, dan salah satu jenisnya yang sedang naik daun adalah AI Generatif. Teknologi ini bukan hanya sekadar tren, tetapi juga sedang mengubah cara kita bekerja, berkreasi, dan berinteraksi dengan dunia.
AI Generatif, seperti namanya, dirancang untuk menghasilkan konten baru. Mulai dari tulisan, gambar, video, musik, hingga data lainnya, AI Generatif mampu menciptakan konten yang sebelumnya tidak pernah ada. Kemampuannya ini didasari oleh teknologi pembelajaran mendalam (deep learning), di mana AI dilatih dengan data yang sangat besar hingga mampu memecahkan masalah baru.
Salah satu contoh penerapan AI Generatif adalah melalui Large Language Model (LLM). Model ini menjadi dasar pengembangan berbagai layanan AI Generatif, seperti Microsoft Copilot. Layanan ini memanfaatkan GPT-4 dan DALL-E 3 dari OpenAI, yang dilatih khusus untuk menghasilkan teks dan gambar.
Dengan Copilot, pengguna dapat membuat cerita, artikel, bahkan draf surat hanya dengan memasukkan ide utama. Mereka juga bisa menghasilkan gambar dengan berbagai gaya ilustrasi hanya dengan memasukkan kata kunci.
Kemampuan AI Generatif terus berkembang seiring dengan proses pembelajarannya. Misalnya, AI dapat menerjemahkan bahasa dengan lebih baik setelah mempelajari berbagai bahasa, atau bahkan membuat puisi dari kata-kata yang telah dipelajarinya.
Tergantung pada model LLM yang digunakan, kemampuan setiap layanan AI Generatif pun berbeda-beda. GitHub Copilot, misalnya, membantu pengguna dalam pengembangan perangkat lunak, sementara Runway Gen-2 mengubah tulisan menjadi video.
AI Generatif membawa angin segar bagi berbagai bidang, mulai dari seni hingga industri. Teknologi ini membuka peluang baru untuk berkreasi, berinovasi, dan mempermudah berbagai aktivitas. Dengan kemampuannya yang terus berkembang, AI Generatif diprediksi akan semakin memainkan peran penting dalam membentuk masa depan kita.