close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

33.1 C
Jakarta
Jumat, November 21, 2025

Dolar AS Terancam? Bos Temasek Ungkap Fakta Mengejutkan!

spot_img

Jabarpos.id – Direktur Utama Temasek, perusahaan investasi raksasa asal Singapura, baru-baru ini menyampaikan kekhawatiran serius terkait potensi pelemahan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS). Pernyataan ini memicu spekulasi tentang masa depan investasi global dan dampaknya bagi pasar modal.

Dilhan Pillay, dalam forum di Singapura, mengungkapkan bahwa Temasek telah meningkatkan lindung nilai dolar mereka tahun ini sebagai respons terhadap tren pelemahan mata uang tersebut. Namun, biaya lindung nilai yang semakin mahal memaksa Temasek untuk mencari alternatif "lindung nilai alami".

Baca juga:  Erick Thohir Tinggalkan BUMN, Tangis Pecah di Perpisahan
Dolar AS Terancam? Bos Temasek Ungkap Fakta Mengejutkan!
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

"Beberapa aset berdenominasi dolar AS tidak akan memberikan imbal hasil bersih yang membenarkan alokasi modal kami di sana," tegas Pillay, seperti dikutip jabarpos.id dari Financial Times, Kamis (20/11/2025).

Pernyataan Pillay ini mengindikasikan bahwa Temasek mungkin akan mengurangi eksposur mereka terhadap aset-aset AS jika dolar terus melemah. Hal ini tentu menjadi perhatian serius mengingat Temasek memiliki portofolio investasi yang signifikan di perusahaan-perusahaan AS seperti Amazon, BlackRock, Mastercard, Nvidia, dan Visa.

Menurut laporan tahunan terbaru Temasek, 24% portofolio mereka terpapar ke Amerika, naik dari 18% pada tahun 2020. Sementara itu, 37% portofolio mereka terekspos ke dolar AS, naik dari 31% lima tahun lalu.

Baca juga:  Selamat Agus Salim, Atas Terpilihnya Kembali Menjadi Anggota DPRD Kabupaten Bogor

"Pelemahan dolar AS bagi investor non-dolar AS merupakan masalah besar," kata Pillay. "Dan itu, saya pikir, akan berdampak pada pasar modal."

Volatilitas dolar AS telah mendorong investor global untuk melakukan lindung nilai terhadap eksposur mereka, yang pada gilirannya meningkatkan biaya lindung nilai. Beberapa analis bahkan berpendapat bahwa peningkatan aktivitas lindung nilai ini telah memicu aksi jual dolar.

Baca juga:  Bank BUMN Harus Jadi Raja di ASEAN, Ini Kata Bos Danantara

Meskipun demikian, banyak investor asing tetap mempertahankan eksposur mereka terhadap saham-saham kecerdasan buatan (AI), meskipun ada kekhawatiran tentang valuasi perusahaan-perusahaan di sektor ini. Pillay sendiri mengakui adanya risiko "gelembung valuasi" di pasar publik.

Pernyataan bos Temasek ini menjadi sinyal penting bagi para pelaku pasar global. Pelemahan dolar AS dapat memicu perubahan signifikan dalam alokasi modal dan berdampak pada kinerja pasar modal secara keseluruhan.

spot_img

Berita Terpopuler

Risiko Menyedihkan Jika Tak Bayar Pinjol!

Sumber informasi dari jabarpos.id menyebutkan bahwa pinjaman online (pinjol) memang memudahkan akses keuangan, namun risiko gagal bayar (galbay) perlu dipahami masyarakat. Kegagalan...

Mengerikan!!! Tahanan Narkoba Dibunuh di Rumah Tahanan Kelas 1 Depok

Depok | Jabar Pos - Kejadian tragis menimpa seorang tahanan berinisial RAJS (26), yang ditemukan meninggal dunia dengan sejumlah luka tusuk dan lebam di...

Prabowo Berikan Pesan Untuk Cabup Cawabup Bogor Rudy Susmanto-Jaro Ade

Bogor | Jabar Pos - Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, menyampaikan pesan untuk Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil...

Converse dan Swarosvski hadirkan siluet Chuck 70 De Luxe Squared

Jenama alas kaki Converse resmi berkolaborasi dengan jenama kristal Swarovski untuk menghadirkan siluet terbaru dari Converse Chuck 70 De Luxe Squared dengan 1.300 keping...

Mau Hidup Sehat Tanpa Ribet? Galaxy Watch 7 Jawabannya!

Bosan dengan hidup yang kurang sehat? Ingin lebih aktif dan memantau kondisi tubuh dengan mudah? Samsung Galaxy Watch 7 hadir dengan segudang fitur canggih...

Akhirnya Muncul, Kaesang Pangarep Hanya Senyum Saat Ditanya Soal Jet Pribadi

Jakarta | Jabar Pos - Setelah ramai jadi perbincangan publik terkait fasilitas jet pribadi, sehingga banyak pihak mempertanyakan keberadaan dirinya, Kaesang Pangarep, Ketua Umum...
Berita terbaru
Berita Terkait