close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

27 C
Jakarta
Jumat, Januari 24, 2025

Warga AS Tolak Kirim Pasukan Bela Israel, Hasil Jajak Pendapat Terbaru

spot_img

Jabarpos.id – Ketegangan di Timur Tengah terus memanas, dengan Israel terlibat konflik dengan Hamas dan Hizbullah yang didukung Iran. Namun, hasil jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa mayoritas warga Amerika Serikat (AS) menentang pengerahan pasukan mereka untuk membela Israel.

Jajak pendapat nasional yang dirilis Dewan Urusan Global Chicago pada Selasa (6/8) menunjukkan bahwa 56% warga AS menentang pengerahan pasukan untuk membela Israel, sementara hanya 42% yang mendukung. Jajak pendapat ini dilakukan antara 21 Juni hingga 1 Juli.

Baca juga:  Courtois Tetap 'Mogok' Bela Timnas Belgia, Pelatih Jadi Biang Kerok

Warga AS Tolak Kirim Pasukan Bela Israel, Hasil Jajak Pendapat Terbaru

Hasil ini menunjukkan bahwa serangan militer Israel terhadap Jalur Gaza pada Oktober 2023, yang dilakukan sebagai balasan atas serangan Hamas, telah mengurangi kesediaan warga AS untuk mendukung Israel.

"Sebelumnya, mayoritas tipis warga AS mendukung pengerahan pasukan untuk membela Israel jika diserang oleh negara tetangganya. Namun, angka tersebut kini turun menjadi 41%," ungkap hasil jajak pendapat tersebut.

Di sisi lain, 54% responden menyatakan dukungan mereka terhadap pengerahan pasukan AS untuk misi penjaga perdamaian jika Palestina dan Israel mencapai kesepakatan damai.

Baca juga:  Dijanjikan Menjadi Teknisi KAI oleh Polisi, Pria di Jakarta Barat Alami Kerugian Rp 50 Juta

Sementara itu, pasukan AS di Timur Tengah, khususnya di Irak dan Suriah, telah bersiap menghadapi serangan dari kelompok milisi yang didukung Iran. Hal ini terjadi sebagai dampak dari serangan Israel terhadap Iran dan Lebanon.

Komandan militer senior Hizbullah, Fuad Shukr, tewas dalam serangan Israel di pinggiran selatan Beirut pada 30 Juli lalu. Tel Aviv mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, yang disebut sebagai balasan atas serangan roket yang menewaskan 12 remaja dan anak-anak di Dataran Tinggi Golan, wilayah Suriah yang diduduki Israel, pada 27 Juli lalu. Hizbullah membantah terlibat dalam serangan tersebut.

Baca juga:  Bus Yang Membawa Pelajar SMP Bogor Mengalami Kecelakaan

Pembunuhan Shukr terjadi hanya beberapa jam sebelum pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, tewas dalam serangan di Iran pada 31 Juli. Israel belum mengomentari kematian Haniyeh, namun Hamas dan Teheran bersumpah untuk melakukan pembalasan terhadap Tel Aviv.

Hizbullah, yang juga didukung Iran dan merupakan sekutu Hamas, juga bersumpah untuk membalas dendam terhadap Israel atas kematian Shukr.

[Jabarpos.id]

spot_img

Berita Terpopuler

Mengerikan!!! Tahanan Narkoba Dibunuh di Rumah Tahanan Kelas 1 Depok

Depok | Jabar Pos - Kejadian tragis menimpa seorang tahanan berinisial RAJS (26), yang ditemukan meninggal dunia dengan sejumlah luka tusuk dan lebam di...

Prabowo Berikan Pesan Untuk Cabup Cawabup Bogor Rudy Susmanto-Jaro Ade

Bogor | Jabar Pos - Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, menyampaikan pesan untuk Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil...

Akhirnya Muncul, Kaesang Pangarep Hanya Senyum Saat Ditanya Soal Jet Pribadi

Jakarta | Jabar Pos - Setelah ramai jadi perbincangan publik terkait fasilitas jet pribadi, sehingga banyak pihak mempertanyakan keberadaan dirinya, Kaesang Pangarep, Ketua Umum...

Kaesang Diminta KPK Tunjukkan Bukti Bayar Jet Pribadi Jika Memang Bukan Gratifikasi

Bogor | Jabar Pos - Setelah sebelumnya ramai di media sosial, beredar video pasangan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono yang sedang berpergian ke Amerika...

Ketua Yayasan LBH ‘Kami Ada’ Desak Penyelidikan Menyeluruh Terkait Kasus Kematian Napi di Rutan Depok

Depok | Jabar Pos - Kasus tragis yang menimpa RA, seorang narapidana di Rutan Kelas 1 Depok, mengguncang publik. RA ditemukan tewas dengan sejumlah...

DPR Sepakati PKPU Pilkada, Akomodir Dua Putusan MK

Jakarta, Jabarpos.id - Komisi II DPR RI resmi menyetujui Rancangan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Pilkada yang mengakomodir dua putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Keputusan...
Berita terbaru
Berita Terkait