Jabarpos.id – Ketegangan di Timur Tengah terus memanas, dengan Israel terlibat konflik dengan Hamas dan Hizbullah yang didukung Iran. Namun, hasil jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa mayoritas warga Amerika Serikat (AS) menentang pengerahan pasukan mereka untuk membela Israel.
Jajak pendapat nasional yang dirilis Dewan Urusan Global Chicago pada Selasa (6/8) menunjukkan bahwa 56% warga AS menentang pengerahan pasukan untuk membela Israel, sementara hanya 42% yang mendukung. Jajak pendapat ini dilakukan antara 21 Juni hingga 1 Juli.
Hasil ini menunjukkan bahwa serangan militer Israel terhadap Jalur Gaza pada Oktober 2023, yang dilakukan sebagai balasan atas serangan Hamas, telah mengurangi kesediaan warga AS untuk mendukung Israel.
"Sebelumnya, mayoritas tipis warga AS mendukung pengerahan pasukan untuk membela Israel jika diserang oleh negara tetangganya. Namun, angka tersebut kini turun menjadi 41%," ungkap hasil jajak pendapat tersebut.
Di sisi lain, 54% responden menyatakan dukungan mereka terhadap pengerahan pasukan AS untuk misi penjaga perdamaian jika Palestina dan Israel mencapai kesepakatan damai.
Sementara itu, pasukan AS di Timur Tengah, khususnya di Irak dan Suriah, telah bersiap menghadapi serangan dari kelompok milisi yang didukung Iran. Hal ini terjadi sebagai dampak dari serangan Israel terhadap Iran dan Lebanon.
Komandan militer senior Hizbullah, Fuad Shukr, tewas dalam serangan Israel di pinggiran selatan Beirut pada 30 Juli lalu. Tel Aviv mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, yang disebut sebagai balasan atas serangan roket yang menewaskan 12 remaja dan anak-anak di Dataran Tinggi Golan, wilayah Suriah yang diduduki Israel, pada 27 Juli lalu. Hizbullah membantah terlibat dalam serangan tersebut.
Pembunuhan Shukr terjadi hanya beberapa jam sebelum pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, tewas dalam serangan di Iran pada 31 Juli. Israel belum mengomentari kematian Haniyeh, namun Hamas dan Teheran bersumpah untuk melakukan pembalasan terhadap Tel Aviv.
Hizbullah, yang juga didukung Iran dan merupakan sekutu Hamas, juga bersumpah untuk membalas dendam terhadap Israel atas kematian Shukr.
[Jabarpos.id]