Lembang, Jabarpos.id – Peserta didik (Serdik) Sespimti Polri Dikreg ke-33 tahun ajaran 2024 mengikuti seminar tentang keamanan siber di Gedung Utaryo, Sespim Polri Lembang, Kamis (8/8/2024). Seminar ini menekankan pentingnya peran polisi dalam menjaga keamanan siber di Indonesia, mengingat serangan siber yang semakin marak.
Para pemateri ternama di bidang siber, seperti Sekretaris Ditjen Aptika Kemenkominfo, I Nyoman Adhiarna, Deputi Bidang Operasi Keamanan Siber dan Sandi BSSN, Mayjen TNI Dominingus Pakel, Pakar Siber Indonesia Prof Yudho Giri Sucahyo, serta praktisi siber Teguh Apriyanto, berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka.
Ketua Seminar Sekolah, Kombes Jean Calvijn Simanjuntak, menjelaskan bahwa seminar ini fokus pada kolaborasi dalam menanggulangi serangan siber di Indonesia. "Sepanjang tahun 2023, Indonesia mengalami 279,8 juta serangan siber, dengan rata-rata 1.200 serangan per hari," ungkapnya.
Calvijn menekankan bahwa dunia konvensional telah bergeser ke ruang virtual, sehingga keteraturan sosial di dunia maya juga perlu dijaga. "Pencegahan dan penanggulangan kejahatan siber tidak bisa dilakukan secara parsial, tetapi membutuhkan sinergi dan kolaborasi antara kementerian, lembaga, TNI, Polri, dan masyarakat," tegasnya.
Kasespim Lemdiklat Polri, Irjen Pol Chryshnanda Dwilaksana, menambahkan bahwa pembekalan siber ini merupakan proyeksi dari perkembangan teknologi dan informasi yang pesat. "Kita harus memastikan bangsa ini tetap berdaulat, berdaya tahan, dan mampu bersaing di era digital," ujarnya.
Chryshnanda juga menekankan pentingnya literasi digital dan dunia siber bagi personel Polri. "Kita harus mengubah mindset dan cara-cara manual konvensional yang rentan terhadap penyimpangan. Semua ini demi kemanusiaan, keteraturan sosial, dan kemanusiaan yang beradab," pungkasnya.
Seminar ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kemampuan personel Polri dalam menghadapi ancaman siber, serta memperkuat kolaborasi antar lembaga dalam menjaga keamanan siber di Indonesia.