Cirebon – Di sepanjang Jalan Pangeran Cakrabuana, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, sebuah pemandangan unik dan menggoda terhampar. Deretan penjual nangka berjejer rapi, menawarkan aroma manis dan warna kuning yang memikat. Tak heran, jalan ini dikenal sebagai ‘Jalan Nangka’, sebuah julukan yang melekat erat selama lebih dari 10 tahun.
Bermodalkan tenda sederhana dan gerobak kecil, para pedagang setia menanti pembeli sejak pagi hingga sore. Dua varian nangka siap memanjakan lidah: nangka kuning dan nangka oranye, masing-masing dengan tingkat kemanisan yang berbeda.
Jabarpos.id mencoba mencicipi keduanya. Nangka kuning dibanderol Rp35.000 per kilogram, sementara nangka oranye dengan aroma khasnya dihargai Rp40.000 per kilogram.
Sari (38), warga Desa Cempaka, adalah pelanggan setia ‘Jalan Nangka’. "Nangka di sini rasanya manis sekali, beda dengan yang lain," ungkapnya, Senin (19/8/2024). Ia telah membandingkan dengan nangka di tempat lain, namun tetap kembali ke ‘Jalan Nangka’ karena rasa dan harganya yang terjangkau.
Syarifudin (35) juga menjadi salah satu pelanggan yang tergoda. Ia membeli nangka untuk memenuhi keinginan sang istri yang sedang mengandung anak ketiga. "Tadi pagi saya dititipin pesan sama istri saya buat beli nangka di sini. Katanya dia lagi ngidam mau nangka yang ada di sini," ujarnya.
Ternyata, sejak kehamilan anak pertama, istri Syarifudin selalu mengidam nangka dari ‘Jalan Nangka’. "Oh kalau ke sini sudah pasti setiap istri saya hamil, soalnya mulai dari anak pertama sampai sekarang ketiga istri minta ngidamnya nangka yang dijual di sini," paparnya.
Warno, salah satu pedagang, telah berjualan di ‘Jalan Nangka’ selama lebih dari 8 tahun. Ia selalu memastikan buah yang dijualnya dalam kondisi terbaik. "Saya memilih nangka yang benar-benar matang dan manis, supaya pembeli puas," ujarnya sambil memotong salah satu buah nangka untuk dicicipi.
Warno juga memberikan garansi pengembalian uang jika rasa nangka tidak sesuai harapan. "Kalau buahnya tidak enak, pembeli bisa kecewa dan tidak akan kembali lagi. Jadi, saya harus jaga kualitas," tegasnya.
Di lapak sederhana miliknya, Warno menawarkan harga yang bersaing. "Satu kilo nangka kuning saya buka harga Rp35 ribu dan kalau yang oranye Rp40 ribu satu kilonya, kalau mau nawar juga boleh," ungkapnya.
Aroma manis dan rasa nangka yang menggoda di ‘Jalan Nangka’ telah menjadi magnet bagi para pengendara. Tak hanya memuaskan selera, ‘Jalan Nangka’ juga menjadi bukti bahwa tradisi kuliner lokal tetap lestari dan mampu menarik minat pembeli dari berbagai kalangan.