Bandung – West Java Festival (WJF) 2024 siap digelar sebagai pesta rakyat untuk merayakan ulang tahun ke-79 Provinsi Jawa Barat. Acara yang berlangsung selama lima hari, mulai 21 hingga 25 Agustus 2024, ini dipenuhi dengan berbagai rangkaian kegiatan menarik. Salah satunya adalah pameran produk lokal yang diusung melalui program Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI).
“Kami ingin menunjukkan kepada warga Jawa Barat bahwa kita punya semuanya di sini,” ujar Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, dengan penuh semangat. “Jadi, yang mau berwisata nggak usah keluar provinsi, yang membeli produk juga nggak usah jauh-jauh. Sepatu saya ini saja produk lokal, produk Kabupaten Bandung.”
WJF 2024 akan menampilkan 279 stand UMKM yang siap memamerkan produk-produk unggulan mereka. Bey Machmudin berharap program BBI dan BBWI dapat berjalan optimal dan mendorong pengunjung untuk berbelanja produk lokal sebanyak-banyaknya.
“Kami juga berharap akan ada investor yang tertarik dengan potensi yang ada di Jawa Barat,” tambah Bey Machmudin. “Kita punya Kertajati, punya bandara, punya kereta cepat. Padalarang dan Tegalluar itu adanya di Jawa Barat, dan itu yang pertama.”
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disindag) Provinsi Jawa Barat, Noneng Komara Nengsih, menegaskan bahwa program BBI di Jawa Barat bertujuan untuk memajukan dan mengembangkan produk lokal melalui peningkatan potensi dan kualitas.
“West Java Festival ini menjadi puncak dari program BBI di seluruh Indonesia,” jelas Noneng. “Targetnya di tahun 2024 adalah 30 juta onboarding IKM UMKM, dan per daerah per provinsi targetnya transaksi 50 miliar minimal.”
Noneng juga menekankan bahwa belanja dalam negeri untuk APBD, APBN, seluruh kementerian dan pemerintah daerah ditargetkan minimal 95% menggunakan produk dalam negeri.
“Harapannya, West Java Festival bisa memperlihatkan produk-produk terbaik yang ada di Jawa Barat,” tambah Noneng. “Beragam upaya dilakukan untuk mencapai target tersebut, seperti pameran, business matching, promosi bersama di seluruh kabupaten kota, serta diskon di seluruh mall dan toko di seluruh Jawa Barat.”
WJF 2024 akan menghadirkan beragam produk lokal berkualitas, mulai dari produk wajib ber-SNI, produk craft, hingga fresh food. “Mudah-mudahan ini meningkatkan nilai tambah dari para UMKM tersebut dan tentu saja juga meningkatkan penjualannya,” harap Noneng.
Pemprov Jabar menargetkan 65.000 pengunjung di WJF 2024. Dengan target kunjungan tersebut, diharapkan perputaran uang yang terjadi lebih dari Rp500 miliar. Target ini berkaca pada penyelenggaraan WJF tahun sebelumnya, yang mencapai perputaran uang Rp523 miliar selama tiga hari penyelenggaraan.
“Tahun 2023, rata-rata pengunjung mengeluarkan pengeluarannya lebih dari Rp7,5 juta per orang selama tiga hari,” ungkap Noneng. “Mudah-mudahan tahun ini pun juga bisa tercapai atau mungkin lebih dari tahun-tahun sebelumnya.”
WJF 2024 juga akan dimeriahkan dengan penampilan deretan artis ibu kota asal Jawa Barat di Lapangan Saparua, seperti Yovie and Nuno, Nidji, Kuburan, Project Pop, Wali, dan Tiara Andini.
Selain itu, berbagai kegiatan menarik lainnya akan digelar di Gedung Sate dan Jalan Diponegoro, seperti pertunjukan musik, tari tradisional, dan pameran seni budaya.
“Jangan lupa pantau terus agenda terkini dan informasi seputar West Java Festival 2024 di laman Jabarpos.id,” ajak Noneng.
Siap datang memeriahkan perayaan HUT Jabar ke-79? Jangan lewatkan West Java Festival 2024!