Ramyah | Jabar Pos – Israel kembali berlaku semena-mena dengan menghancurkan gerbang utama dan melakukan penerobosan masuk secara paksa ke Markas Pasukan Penjaga Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau UNIFIL di Lebanon Selatan, pada Minggu, (14/10/2024).
Pihak UNIFIL menuturkan kejadian bermula saat tank-tank Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menerobos gerbang pangkalan UNIFIL di Ramyah, Lebanon selatan, pada Minggu sekitar pukul 04:30 pagi waktu setempat. Kemudian, rentetan ledakan pun terjadi.
Menanggapi aksi pendobrakan tersebut, UNIFIL telah mengajukan protes melalui mekanisme penghubung dan menyatakan kehadiran pasukan Israel membahayakan aktivitas personel penjaga perdamaian.
Sementara itu, Pasukan Kontingen Garuda (Konga) dikabarkan sedang berada di Bunker saat Tentara Israel menerobos Markas Pasukan Penjaga Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau UNIFIL di Lebanon Selatan.
Kapuspen TNI, Mayjen Hariyanto menjelaskan posisi pasukan Konga aman, saat Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyerang. Aksi penerobosan terjadi di wilayah Ghana Batalion atau Ghanbat.
“Ada penerobosan IDF masuk ke wilayah Ghanbat pada tanggal 13 Oktober 2024 pukul 05.00 waktu setempat,” kata Mayjen Hariyanto. Senin, (14/10/2024).
“Seluruh Personel TNI sudah di posisi Bunkerized (di Bunker) dan kejadian tersebut bukan pada Posisi Pasukan Konga,” pungkasnya.
Ia memastikan seluruh personel TNI yang bertugas di UNIFIL aman. Namun, Hariyanto mengatakan aksi penerobosan Israel tersebut sudah dilaporkan ke Force Commander UNIFIL.
Pekan lalu, serangan Israel ke Markas UNIFIL melukai total empat orang Personel dari Indonesia dan Sri Lanka. UNIFIL menuduh Israel secara sengaja menargetkan pangkalan Naqoura.
Serangan ini memicu kecaman luas dari sejumlah Negara. Sebanyak 40 Negara telah mengutuk keras serangan Israel baru-baru ini terhadap misi PBB di Lebanon tersebut. (far)