Jakarta | Jabar Pos – Pemerintah dan Tentara Nasional Indonesia saat ini tengah menyusun naskah rancangan undang-undang tentang Angkatan Siber sebagai matra keempat untuk melengkapi tiga matra TNI, yakni Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Angkatan Siber dipersiapkan menghadapi ancaman pertahanan berupa serangan siber.
Pembentukan Matra Keempat atau Pasukan Siber sangatlah penting selaras dengan perkembangan zaman. Lantaran, Indonesia bukanlah Negara yang aman-aman saja terhadap serangan siber.
Seperti pada bulan Juni lalu, di mana Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) diserang. Ransomware ini diketahui telah menyerang PDNS yang merupakan bagian dari proyek PDN (Pusat Data Nasional).
Serangan ini menyebabkan gangguan di sejumlah layanan instansi Pemerintah Pusat dan Daerah. Yang mengakibatkan data-data di PDNS 2 terenkripsi atau terkunci dan tak dapat dipulihkan.
Sebagai informasi, sebelumnya Jenderal TNI Agus Subiyanto mendapat mandat dari Presiden untuk segera membentuk Pasukan Siber.
āSaya sudah diperintah Presiden untuk membentuk Angkatan Siberā, kata Jendral TNI Agus Subiyanto.
TNI AD melalui laman resminya mengatakan, bahwa sejumlah Personel mereka mendapat Sertifikat di Bidang Siber. 32 Personel itu pada akhirnya dinyatakan lulus dan berhak menerima sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
āTNI AD bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menggelar Pelatihan dan Sertifikasi L1 Security Operation Center (SOC) Analyst bagi 32 Personelnyaā, tulis unggahan TNI AD pada laman resminya, (13/10/2024).
Kegiatan ini sudah berjalan sejak 30 September lalu dan selesai di tanggal 9 Oktober. Tujuannya yakni, membekali Personel TNI AD dengan keahlian di bidang Keamanan Siber.
Upaya serupa turut datang dari TNI AU, Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono, Kepala Staf AU (KASAU) telah meresmikan Skadron bernama Skadik 506 di Wingdik 500/Umum, yang mengajarkan pendidikan siber Anggota TNI AU.
āSkadik 506 ini akan melaksanakan pendidikan siber untuk Prajurit-Prajurit Angkatan Udara sehingga memiliki kemampuan siber dan IT yang andalā, kata Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono, (10/10/2024).
Skadron ini bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) guna menghasilkan lulusan yang berkualitas sebagai ahli siber maupun ahli IT.
Skadik 506 telah menggelar pendidikan terhadap dua angkatan yang masing-masing terdiri dari 10 Siswa TNI AU. Satu angkatan sudah menamatkan proses pendidikan, dan satu lainnya masih berjalan. (far)