Jakarta | Jabar Pos – Kepala Badan Keamanan Maritim Indonesia (Bakamla) Wakil Laksamana. Irvansyah menerima panggilan kehormatan dari wakil kepala departemen penegakan hukum China Coast Guard (CCG) Sr. Kolonel Wang Kaiqiang di kantor Bakamla di Rawamangun, Jakarta Timur pada hari Rabu (4/12).
Selama kunjungan, Wang mengundang Irvansyah untuk melakukan panggilan kehormatan pada bulan Januari. CCG juga meminta pertemuan bilateral selama pertemuan Penjaga Pantai Vietnam dan Teman-teman di Hanoi pada 17-21 Desember, kata Bakamla dalam siaran pers pada hari Rabu (4/12).
Pertemuan tersebut akan membahas kemajuan rancangan perjanjian kerja sama yang dibuat pada tahun 2022, yang mencakup pembangunan kapasitas, pertemuan tahunan, kunjungan, dan pertukaran informasi terkait keamanan serta keselamatan maritim yang menjadi perhatian kedua negara.
Sementara itu, Irvansyah mengundang CCG untuk menghadiri Simposium Penjaga Pantai Indo-Pertahanan 2025 pada 23-25 Januari, sebagai salah satu pembicara.
Indo-Defense adalah pameran penjualan teknologi pertahanan dan persenjataan dwitahunan serta acara promosional untuk pabrik-pabrik alat keamanan dan pertahanan internasional, diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan.
Biasanya, acara tersebut berlangsung pada tahun genap, tetapi acara tahun ini telah dipindahkan dari jadwal aslinya pada 6-9 November karena periode transisi untuk pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang dimulai pada 20 Oktober.
Irvansyah juga mengundang CCG untuk berpartisipasi dalam Latihan Angkatan Laut Multilateral Komodo (MNEK) 2025, dari 15 Februari hingga 22 Februari.
MNEK adalah latihan non-kombatan yang rutin digelar oleh TNI Angkatan Laut tiap 2 tahun sekali sejak 2014. Yang berfokus pada bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana, yang diselenggarakan oleh Angkatan Laut Indonesia.
Kedua lembaga juga membahas situasi di Laut Natuna Utara untuk mencapai keamanan dan keselamatan maritim bagi semua pengguna laut.
Sebuah kapal patroli CCG, CCG 5402, memasuki perairan yurisdiksi Indonesia di Laut Natuna Utara pada bulan Oktober. Kapal patroli mengganggu kegiatan survei seismik 3D yang dilakukan oleh PT Pertamina East Natuna di atas MV Geo Coral.
Kapal patroli Bakamla menanggapi dengan mengusir kapal Cina pada tiga kesempatan terpisah pada akhir Oktober.
Laut Natuna Utara, yang terletak di dalam ZEE Indonesia, adalah area strategis utama di Laut Cina Selatan.
Sementara Tiongkok mengklaim hak historis atas sebagian besar Laut Cina Selatan, termasuk perairan di sekitar Laut Natuna Utara, klaim ini tidak diakui di bawah hukum internasional.
Indonesia terus menjunjung tinggi Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS) tahun 1982, di mana Indonesia dan Tiongkok menjadi penandatangannya. (die)