Kenaikan tarif impor AS yang diumumkan Presiden Trump beberapa waktu lalu, membuat gempar dunia perbankan. Jabarpos.id melaporkan, dampaknya tak hanya dirasakan oleh bank konvensional, namun juga bank digital. Presiden Direktur Krom Bank Indonesia, Anton Hermawan, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap gejolak ekonomi global yang dipicu kebijakan tersebut.
Dampaknya terasa nyata di pasar saham global, termasuk IHSG, yang mengalami penurunan signifikan. Nilai tukar Rupiah pun melemah. Anton menjelaskan, bisnis perbankan yang terkait dengan Dolar AS, seperti kredit berdenominasi USD, akan merasakan dampak langsung. Likuiditas diperkirakan semakin ketat karena capital outflow yang deras.

Meski bank digital tak begitu terdampak langsung oleh fluktuasi nilai tukar, dampaknya tetap terasa pada sisi konsumen. Hal ini berpotensi menimbulkan efek domino terhadap bisnis bank digital. Sebagai antisipasi, bank digital kini fokus pada penguatan analisis risiko dan kehati-hatian dalam penyaluran pinjaman. Menjaga likuiditas juga menjadi prioritas utama.
Lebih lanjut, wawancara eksklusif Anneke Wijaya dengan Anton Hermawan dalam program Power Lunch CNBC Indonesia (Rabu, 16/05/2025) mengungkap strategi dan langkah konkret yang diambil Krom Bank Indonesia untuk menghadapi gejolak ini. Simak selengkapnya untuk mengetahui bagaimana bank digital beradaptasi menghadapi perang dagang dan dampaknya terhadap sektor keuangan.




