Jabarpos.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan performa impresif dengan ditutup melonjak 1,18% ke level 7.398,19 pada perdagangan hari ini. Kenaikan ini menjadi angin segar di tengah tekanan yang dialami nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS), yang berada di posisi Rp16.305 per dolar AS.
Menurut pantauan jabarpos.id, sektor infrastruktur dan teknologi menjadi motor penggerak utama yang menopang laju IHSG. Sentimen positif dari kedua sektor ini berhasil mendongkrak kepercayaan investor, meskipun Rupiah masih berjuang menghadapi penguatan mata uang Paman Sam.

Dalam dialog di Program Closing Bell CNBC Indonesia, Equity Analyst CNBC Indonesia Research Susi Setiawati menjelaskan bahwa kenaikan IHSG ini didorong oleh beberapa faktor. "Selain sektor infrastruktur dan teknologi yang menunjukkan kinerja baik, adanya ekspektasi terhadap kebijakan ekonomi yang akan datang juga turut mempengaruhi sentimen pasar," ujarnya.
Lebih lanjut, Susi menekankan bahwa investor perlu mencermati perkembangan Rupiah dan dampaknya terhadap kinerja perusahaan-perusahaan yang memiliki eksposur terhadap mata uang asing. "Meskipun IHSG menunjukkan tren positif, volatilitas Rupiah tetap menjadi perhatian utama," tambahnya.
Kenaikan IHSG ini memberikan harapan baru bagi pasar modal Indonesia. Namun, investor tetap disarankan untuk berhati-hati dan mempertimbangkan berbagai faktor sebelum mengambil keputusan investasi. Perkembangan ekonomi global dan kebijakan pemerintah akan menjadi kunci dalam menentukan arah pasar ke depan.





