close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

27.1 C
Jakarta
Sabtu, September 27, 2025

Indonesia Kembali Unjuk Gigi di Mata Dunia, Apa yang Terjadi?

spot_img

Jabarpos.id – Lembaga pemeringkat Japan Credit Rating Agency, Ltd. (JCR) kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB+ (Investment Grade) dengan outlook stabil pada 22 September 2025. Keputusan ini menjadi bukti nyata kepercayaan dunia internasional terhadap fundamental ekonomi Indonesia yang kokoh.

Keputusan JCR ini didasari oleh beberapa faktor kunci. Pertama, konsumsi domestik yang kuat menjadi mesin penggerak utama pertumbuhan ekonomi. Kedua, kebijakan fiskal yang hati-hati dan terukur menjaga stabilitas keuangan negara. Ketiga, rasio utang publik yang terkendali memberikan ruang gerak bagi pemerintah untuk berinvestasi dalam pembangunan.

Baca juga:  Prajogo Pangestu Tambah Koleksi Saham BREN, Segini Harganya!
Indonesia Kembali Unjuk Gigi di Mata Dunia, Apa yang Terjadi?
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Selain itu, JCR juga menyoroti cadangan devisa Indonesia yang tetap tinggi, mencapai US$ 150,7 miliar atau setara 6,3 bulan impor per akhir Agustus 2025. Tren positif investasi langsung juga menjadi faktor penting yang menopang daya tahan ekonomi nasional.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyambut baik keputusan JCR ini. Ia menyatakan bahwa afirmasi rating dan outlook tersebut mencerminkan keyakinan kuat para pemangku kepentingan internasional terhadap terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan Indonesia di tengah tantangan global.

"Ke depan, Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi dengan kebijakan stimulus fiskal dan sektor riil Pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap menjaga stabilitas perekonomian," tegas Perry, seperti dikutip jabarpos.id dari keterangan resmi.

Baca juga:  Pasar Modal Indonesia Bergairah, Ratusan Triliun Rupiah Mengalir!

JCR memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap terjaga di kisaran 5% dalam jangka menengah. Meskipun pada tahun 2025 berpotensi melambat di bawah 5% akibat melemahnya permintaan eksternal dari penerapan tarif timbal balik AS, namun kinerja ekonomi akan tetap ditopang oleh konsumsi swasta, belanja pemerintah pasca pemilu, investasi infrastruktur, serta ekspor menjelang penerapan tarif.

Dari sisi fiskal, kredibilitas kebijakan fiskal terjaga tercermin pada defisit fiskal yang terjaga di kisaran 2,3%-2,5% PDB serta rasio utang pemerintah tetap di bawah 40%.

Baca juga:  Rahasia Sukses Chairul Tanjung: Kuliah Cepat, Aktif Berorganisasi, dan Cari Cuan Sejak Muda!

Dari sisi eksternal, JCR menilai defisit transaksi berjalan Indonesia diperkirakan masih akan meningkat secara bertahap pada 2025 seiring lemahnya permintaan eksternal akibat penerapan tarif resiprokal AS. Meski demikian, ketahanan eksternal Indonesia tetap terjaga, didukung tren positif investasi langsung serta cadangan devisa yang tetap tinggi.

Sebagai informasi tambahan, jabarpos.id mencatat bahwa JCR sebelumnya mempertahankan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB+ dengan outlook stabil pada 25 Maret 2024.

spot_img

Berita Terpopuler

Risiko Menyedihkan Jika Tak Bayar Pinjol!

Sumber informasi dari jabarpos.id menyebutkan bahwa pinjaman online (pinjol) memang memudahkan akses keuangan, namun risiko gagal bayar (galbay) perlu dipahami masyarakat. Kegagalan...

Mengerikan!!! Tahanan Narkoba Dibunuh di Rumah Tahanan Kelas 1 Depok

Depok | Jabar Pos - Kejadian tragis menimpa seorang tahanan berinisial RAJS (26), yang ditemukan meninggal dunia dengan sejumlah luka tusuk dan lebam di...

Prabowo Berikan Pesan Untuk Cabup Cawabup Bogor Rudy Susmanto-Jaro Ade

Bogor | Jabar Pos - Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, menyampaikan pesan untuk Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil...

Akhirnya Muncul, Kaesang Pangarep Hanya Senyum Saat Ditanya Soal Jet Pribadi

Jakarta | Jabar Pos - Setelah ramai jadi perbincangan publik terkait fasilitas jet pribadi, sehingga banyak pihak mempertanyakan keberadaan dirinya, Kaesang Pangarep, Ketua Umum...

Xiaomi Tinggalkan TV Murah? Fokus Bangun Ekosistem Pintar!

Xiaomi, perusahaan teknologi asal Tiongkok yang dikenal dengan produk-produk terjangkau, dikabarkan akan meninggalkan strategi TV murah. Kabar ini mengejutkan banyak orang, mengingat Xiaomi selama...

Apple dan Nvidia Ingin "Berteman" dengan ChatGPT, Nilai Perusahaan Tembus Rp1.500 Triliun!

Perusahaan pengembang ChatGPT, OpenAI, sedang dalam pembicaraan serius untuk mendapatkan dana segar yang fantastis. Kabarnya, nilai perusahaan ini bakal melesat hingga lebih dari US$100...
Berita terbaru
Berita Terkait