close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

26.1 C
Jakarta
Jumat, Desember 5, 2025

Rezeki Nomplok! Tukang Becak Ini Jadi Miliarder Dadakan

spot_img

JABARPOS.ID, Jakarta – Kisah inspiratif datang dari seorang tukang becak dan marbot masjid bernama Sayat (72). Di era 90-an, ia mendadak menjadi miliarder setelah memenangkan undian Sumbangan Dermawan Sosial Berhadiah (SDSB) yang populer pada masa pemerintahan Presiden Soeharto.

Pada tanggal 9 Mei 1990, radio pemerintah mengumumkan nomor pemenang SDSB, dan tak disangka, nomor yang disebutkan penyiar itu sesuai dengan kupon yang dibeli Sayat. "Delapan, empat, sembilan, tiga, tujuh…. dan terakhir sembilan!," demikian pengumuman yang dikutip jabarpos.id dari harian Waspada.

Baca juga:  Rupiah Menanti Angin Segar: Investor Asing Lirik Peluang di Balik Bayang-Bayang The Fed
Rezeki Nomplok! Tukang Becak Ini Jadi Miliarder Dadakan
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Kemenangan ini membuat Sayat berhak atas hadiah sebesar Rp1 miliar. Surat kabar Pelita memberitakan bahwa Sayat adalah satu dari enam pemenang undian SDSB periode ke-14. "Saya menang karena rahmat Tuhan Yang Maha Esa," ujar Sayat kepada wartawan Pelita.

Di era 90-an, uang Rp1 miliar adalah jumlah yang sangat besar. Sebagai gambaran, harga rumah di kawasan elit Pondok Indah, Jakarta, saat itu sekitar Rp80 juta per unit. Artinya, Sayat bisa membeli 12 rumah mewah dengan uang tersebut. Jika dikonversikan dengan harga emas saat ini, uang Rp1 miliar setara dengan Rp117,5 miliar.

Baca juga:  BRI Gebrak Layanan Kredit Mikro Rp 1 Triliun Per Hari? Ini Rahasianya

Surat kabar Angkatan Bersenjata melaporkan bahwa Sayat dan istrinya langsung bertolak ke Jakarta untuk mengambil hadiah. Saking terkejutnya, Sayat sempat pingsan karena tak pernah membayangkan akan menjadi miliarder.

Kepada media, Sayat berencana menggunakan uang tersebut untuk membeli rumah, menyumbang Rp5 juta kepada pedagang asongan, merenovasi masjid tempatnya mengabdi, dan menyimpan sisanya untuk anak cucunya.

Baca juga:  Kejutan dari Airlangga, Ada Apa Gerangan?

Sebelum menjadi miliarder, Sayat adalah seorang marbot masjid yang juga berprofesi sebagai tukang becak. Ia menjaga kebersihan masjid dan mengayuh becak untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sebelumnya, Sayat adalah seorang tentara dengan pangkat Sersan Satu.

SDSB sendiri merupakan program undian yang diselenggarakan pemerintah sejak 1989. Masyarakat membeli kupon dan sebagian dana digunakan untuk pembangunan. Namun, program ini kemudian dihentikan karena dianggap sebagai bentuk perjudian yang dilegalkan.

spot_img

Berita Terpopuler

Risiko Menyedihkan Jika Tak Bayar Pinjol!

Sumber informasi dari jabarpos.id menyebutkan bahwa pinjaman online (pinjol) memang memudahkan akses keuangan, namun risiko gagal bayar (galbay) perlu dipahami masyarakat. Kegagalan...

Mengerikan!!! Tahanan Narkoba Dibunuh di Rumah Tahanan Kelas 1 Depok

Depok | Jabar Pos - Kejadian tragis menimpa seorang tahanan berinisial RAJS (26), yang ditemukan meninggal dunia dengan sejumlah luka tusuk dan lebam di...

Converse dan Swarosvski hadirkan siluet Chuck 70 De Luxe Squared

Jenama alas kaki Converse resmi berkolaborasi dengan jenama kristal Swarovski untuk menghadirkan siluet terbaru dari Converse Chuck 70 De Luxe Squared dengan 1.300 keping...

Prabowo Berikan Pesan Untuk Cabup Cawabup Bogor Rudy Susmanto-Jaro Ade

Bogor | Jabar Pos - Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, menyampaikan pesan untuk Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil...

Mau Hidup Sehat Tanpa Ribet? Galaxy Watch 7 Jawabannya!

Bosan dengan hidup yang kurang sehat? Ingin lebih aktif dan memantau kondisi tubuh dengan mudah? Samsung Galaxy Watch 7 hadir dengan segudang fitur canggih...

Akhirnya Muncul, Kaesang Pangarep Hanya Senyum Saat Ditanya Soal Jet Pribadi

Jakarta | Jabar Pos - Setelah ramai jadi perbincangan publik terkait fasilitas jet pribadi, sehingga banyak pihak mempertanyakan keberadaan dirinya, Kaesang Pangarep, Ketua Umum...
Berita terbaru
Berita Terkait