Bali | Jabar Pos – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Pandjaitan, telah menyuarakan keprihatinan tentang perusahaan asing yang beroperasi di Bali, menurutnya banyak dari mereka telah melanggar peraturan dan tidak mematuhi peraturan bisnis.
Luhut mengutip temuan-temuan tersebut dari audit yang disiapkan oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), ia menekankan bahwa ini adalah masalah serius.
“Banyak perusahaan mendapatkan izin tanpa memenuhi persyaratan, beberapa bahkan melanggar aturan,” tulis Luhut di akun Instagram-nya pada hari Kamis (21/11).
Luhut melanjutkan dengan mengatakan bahwa praktik semacam itu telah menciptakan persaingan yang tidak adil serta menyakiti bisnis lokal.
Luhut mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto, telah meminta para pembantunya untuk memperhatikan dan memberikan peraturan yang lebih ketat karena masalah ini.
“Ini harus segera ditangani dengan menerapkan pengawasan yang lebih ketat dengan meningkatkan jumlah petugas penegakan dan meningkatkan peraturan,” kata Luhut.
Dirinya berharap bahwa langkah-langkah tersebut akan membantu Bali menjadi contoh yang baik dari pembangunan berkelanjutan.
Orang asing di Bali telah menarik perhatian pejabat pemerintah pusat, yang menimbulkan kekhawatiran atas perilaku yang tidak pantas dan tidak sopan dalam beberapa tahun terakhir.
Luhut menunjukkan contoh masalah yang kerap dilakukan yaitu konstruksi besar-besaran klub yang didirikan oleh orang asing, beberapa di antaranya telah berubah menjadi klub telanjang.
“Kami tidak ingin melihat ladang pada menjadi vila atau klub porno telanjang. Kami tidak mengizinkan mereka untuk membangunnya.” katanya selama pidato virtual di International Quality Tourism Conference 2024 pada Kamis (29/8).
Pada saat itu, Luhut memerintahkan BPKP dan Direktorat Jenderal Imigrasi untuk mengaudit klub-klub guna melestarikan gelar provinsi sebagai “pulau surga” termasuk dengan kebijaksanaan budayanya.
Menjadi tujuan wisata utama Indonesia, Bali terus menarik perhatian, termasuk inisiatif pemerintah yang sedang berlangsung, semakin memperkuat dominasi pulau itu sampai-sampai banyak yang sekarang khawatir tentang pariwisata yang berlebihan. (die)