NTT | Jabar Pos – BMKG telah mengeluarkan peringatan tentang potensi aliran lahar dari Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
BMKG mengatakan peringatan itu datang dengan dimulainya musim hujan dan cuaca ekstrem karena fenomena La Nina.
Pemerintah daerah dan masyarakat yang tinggal di dekat lereng dan jalur aliran sungai, disarankan untuk menghindari tepi sungai yang mengalir dari lereng gunung.
“Kami mendesak semua pihak dan masyarakat untuk waspada terhadap banjir lahar yang dapat terjadi kapan saja karena sifatnya yang berbahaya,” kata kepala BMKG Dwikorita Karnawati pada hari Senin (18/11).
Aliran Lahar bergerak, massa cairan yang terdiri dari puing-puing serta air yang terjadi ketika air hujan bercampur dengan bahan vulkanik dari letusan gunung berapi.
Bahan vulkanik ini dapat mencakup pasir, abu, dan batu, serta dapat juga bercampur dengan kayu atau pohon.
Lahar yang dapat mengancam kehidupan, serta menelan permukiman dan membawa batu besar ke sungai.
“Selama letusan tidak semua materi mengalir ke bawah dengan segera, beberapa menumpuk di dekat kawah. Jika hujan lebat terjadi, potensi banjir lahar meningkat,” kata Dwikorita.
Menurut Dwikorita, ancaman di Flores Timur saat ini meningkat karena selama musim hujan ini, Indonesia juga sedang mengalami fenomena La Niña.
Fenomena ini diperkirakan akan berlangsung hingga setidaknya bulan Maret atau April tahun depan.
Di Indonesia, fenomena ini menyebabkan peningkatan curah hujan di hampir semua wilayah.
Letusan yang berlangsung sejak letusan besar pada (3/11) di Gunung Lewotobi Laki-laki. Telah memakan korban sebanyak sembilan orang tewas, dengan 31 orang terluka parah.
Sebagian besar korban ini terkena batuan vulkanik yang dikeluarkan dari kawah.
Lebih dari 6.200 orang telah tinggal di kamp-kamp evakuasi di sekitar Flores Timur. Minggu lalu, sejumlah penerbangan domestik dan internasional telah dibatalkan sebagai tanggapan atas letusan, termasuk ke dan dari tujuan wisata populer Bali, Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Labuan Bajo di NTT.
BMKG mengatakan kondisi cuaca di NTT selama seminggu terakhir cukup bervariasi.
Wilayah NTT telah mengalami sebagian berawan hingga hujan ringan, disertai dengan badai petir yang terjadi di beberapa daerah seperti Pulau Timor, Manggarai, Manggarai Barat, Ngada, Sikka, dan Flores Timur.
Daerah di sekitar Gunung Lewotobi diperkirakan akan memasuki musim hujan pada awal Desember.
Pihak BMKG mendesak warga di sekitar wilayah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru dan Nawakote untuk tetap waspada terhadap arus lahar Lewotobi. (die)