Ketapang | Jabar Pos – Surya Nofiantoro mengatakan, insiden yang menewaskan salah satu pendukung bernama Jimmy Sugito Putra, terjadi pada Minggu (17/11).
Kejadian ini berawal terjadi ketika calon bupati Sampang nomor urut 2, yaitu Slamet Junaidi, bersilaturahmi dengan bertemu salah seorang tokoh agama di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang.
Terjadi pertengkaran di antara pendukung Slamet Junaidi dan warga setempat. Rombongan Slamet yang saat itu hendak kembali ke kota, dihadang oleh warga sehingga pihaknya tidak bisa melintas.
Selang beberapa menit, terjadi sebuah keributan di rumah Jimmy Sugito Putra yang merupakan pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati Sampang, Slamet Junaidi dan Ahmad Mahfudz.
Beberapa pria yang tengah membawa sebilah celurit mengejar Jimmy dan mengayunkan celurit itu ke tubuhnya.
Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat korban yang sudah terkapar tetap saja diserang oleh warga lainnya.
“Almarhum yang dalam posisi tidak membawa apa-apa karena memang niatnya hanya sekadar mendampingi paslon” kata Surya, ketua Tim Pemenangan paslon bupati Sampang, Slamet Junaidi dan Ahmad Mahfudz.
Menurut pihak RSUD Ketapang, Alfian Akbar, korban yang sempat dirujuk ke rumah sakit tersebut mengalami kondisi pendarahan yang parah serta mengalami luka akibat sabetan senjata tajam dibeberapa bagian. Yaitu muka, punggung, serta tangan.
Namun, pada pukul 17.15 WIB korban dinyatakan meninggal dunia.
Ketua DPD Partai Nasdem Sampang, Surya Nofiantoro, meminta kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini. Baginya, kejadian itu sudah mengganggu stabilitas keamanan demokrasi.
“Saya pikir tidak terlalu sulit untuk mengungkap kasus ini, terlebih pada video yang beredar sudah sangar jelas siapa pelakunya dan berapa jumlah orang yang terlibat,” jelas Surya.
Imam Sugianto, selaku Kapolda Jawa Timur mengatakan pihaknya telah menetapkan satu tersangka bernisial FS yang merupakan salah seorang warga Desa Ketapang Laok.
Peran dari pelaku saat ini masih tengah didalami oleh pihak kepolisian.
“Yang ditangkap perannya masih kita dalami ya, baru dapat satu” kata Imam.
Imam berharap kejadian yang menimpa Jimmy tidak berkaitan dengan pemilihan kepala daerah.
Perlu diketahui di Kabupaten Sampang terdapat dua pasangan calon yang bertarung di Pilkada 2024 nanti.
Paslon nomor urut 1 adalah Muhammad Bin Mu’afi dan Abdullah Hidayat, sedangkan lawannya nomor urut 2 yaitu Slamet Junaidi dan Ahmad Mahfudz.
Wafie Anas, selaku Koordinator Saksi Tim Pemenangan paslon nomor urut 1, Muhammad Bin Mu’afi dan Abdullah Hidayat (Mandat). Dirinya mengaku telah mengetahui insiden tersebut, namun pihaknya tidak bisa memastikan apakah pelaku merupakan pendukung mandat.
Dirinya pun mengatakan bahwa Desa Ketapang Laok merupakan basis pendukung dari calon nomor urut 1.
Wafie menduga, terkait penganiayaan itu ada persoalan yang memicu sebelumnya. Namun, dirinya tetap berharap pesta demokrasi di Kabupaten Sampang bisa berjalan lancar dan damai.
Terkait peristiwa ini, pihak Polda Jatim akan memperkuat keamanan. Guna mengantisipasi potensi kerawanan menjelang masa pencoblosan pilkada pada 27 November mendatang. (die)