Bandung – Teh, minuman yang tak lekang oleh waktu, semakin populer di seluruh dunia. Di Indonesia, daerah-daerah penghasil teh berkualitas tinggi terus bermunculan, salah satunya di Cianjur Selatan, Jawa Barat. Di sana, perkebunan teh Pasir Canar telah menorehkan prestasi gemilang dengan produknya yang merambah pasar internasional.
Evita Laili Syawal (21), salah satu petani muda di Pasir Canar, menceritakan kisah suksesnya dengan brand teh "Oero Tea". Produk teh asli dari kebun miliknya telah berhasil menembus pasar Amerika Serikat.
"Awalnya, saya tertarik untuk meneruskan usaha keluarga yang sudah memiliki kebun teh. Tahun 2021, saya bergabung dengan kelompok petani teh Pasir Canar dan mengikuti program Petani Millenial yang diinisiasi oleh Pemprov Jabar," ujar Evi, sapaan akrabnya, saat ditemui di acara West Java Festival (WJF) 2024 di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (23/8/2024).
Evi memiliki sekitar 10 hektar kebun teh di Pasir Canar. Berbagai jenis teh spesial dihasilkan dari kebunnya, termasuk Crimsom Beauty, teh merah assamica yang menjadi salah satu produk unggulannya.
"Kami menjual teh spesial, teh merah, kuning, hijau, teh melati, white tea, dan teh oolong. Semuanya berasal dari perkebunan Cianjur Selatan," jelasnya.
Evi menjelaskan perbedaan antara teh spesial dan teh biasa terletak pada proses pengolahannya. "Perlakuan khusus pada pohon teh, mulai dari penanaman, perawatan, hingga pemetikan, sangat berpengaruh pada kualitas teh," ungkapnya.
Ketekunan Evi dalam mengelola kebun tehnya membuahkan hasil. Oero Tea telah dipasarkan ke seluruh penjuru Indonesia dan bahkan menembus pasar ekspor.
"Kami menjual ke kafe, tea house, dan pecinta teh. Oero Tea sudah diekspor ke Singapura, Taiwan, Malaysia, dan baru-baru ini ke Amerika," ujarnya dengan bangga.
Selain teh spesial, Evi juga menawarkan teh langka dengan harga yang fantastis, mencapai Rp 6 juta per kilogram. "Harga teh langka ini tinggi karena tanamannya langka dan proses pengolahannya sangat rumit," jelasnya.
Evi menambahkan, minat masyarakat Indonesia terhadap teh sangat tinggi. "Banyak orang yang menyukai teh original, bahkan ada yang rela membeli teh dengan harga Rp 10 juta per kilogram," tutupnya.
Kisah sukses Evi membuktikan bahwa potensi teh Indonesia, khususnya dari Cianjur Selatan, mampu bersaing di pasar global. Harumnya teh Pasir Canar kini telah menyapa dunia, membawa nama baik Indonesia di kancah internasional.