close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

26.8 C
Jakarta
Selasa, November 11, 2025

RI Deflasi 0,03% pada Agustus 2024, Menkeu Sri Mulyani Buka Suara

spot_img

Jakarta | Jabar Pos – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Agustus 2024, Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia mengalami deflasi 0,03% (month to month/mtm).

Secara tahun kalender, IHK mencetak inflasi 0,87% dan secara tahunan, inflasi Indonesia tercatat sebesar 2,12% (year on year/yoy).

“Deflasi bulan Agustus 2024 lebih rendah dari Juli 2024 yang mana merupakan, deflasi keempat di 2024,” kata Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam rilis BPS, Senin, (2/9).

Baca juga:  Deretan Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran

Deflasi terbesar disumbang oleh makanan, minuman dan tembakau dengan deflasi 0,52% dan andil deflasi 0,15%.

Lalu, terdapat komoditas yang memberikan andil inflasi diantaranya, bensin dan cabai rawit andil inflasi masing-masing 0,03%. Kemudian, kopi bubuk dan emas perhiasan andil inflasi masing-masing 0,02%. Beras, SKM dan ketimun dengan andil inflasi 0,01%.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani buka suara terkait deflasi 0,03% secara bulanan (mtm) pada Agustus 2024. Ini merupakan deflasi keempat berturut-turut yang terjadi sejak Mei lalu.

Baca juga:  PT KAI Tutup 17 Perlintasan Tak Berpalang Pintu di Daop 2 Bandung Demi Keamanan

“Kalau lihat dari inflasi inti masih positif. Mungkin bukan dari daya beli yang turun,” kata Sri Mulyani di Gedung DPD RI, Senayan, Jakarta, Senin, (2/9).

Sri Mulyani menyebutkan, penurunan harga alias deflasi yang terjadi disebabkan, adanya penurunan harga pangan, yang memang menjadi perhatian pemerintah sehingga tidak memicu inflasi.

“Kalau deflasi berasal dari harga pangan, itu kan memang diupayakan oleh pemerintah untuk menurunkan, terutama kan waktu itu inflasi dari unsur harga pangan kan cukup tinggi terutama dari beras, kemudian El Nino,” ucapnya.

Baca juga:  Samator Indo Gas (AGII) Terpeleset, Laba Anjlok! Ada Apa?

Ia menjelaskan, jika deflasi karena harga pangan turun, berarti itu arah yang positif. Walau begitu, pemerintah selalu waspada akan pergerakan inflasi ke depan.

“Tetapi kita akan tetap waspada ya. Kalau kita lihat inflasi inti masih cukup bagus dan masih tumbuh. ya itu oke,” jelasnya. (far)

spot_img

Berita Terpopuler

Risiko Menyedihkan Jika Tak Bayar Pinjol!

Sumber informasi dari jabarpos.id menyebutkan bahwa pinjaman online (pinjol) memang memudahkan akses keuangan, namun risiko gagal bayar (galbay) perlu dipahami masyarakat. Kegagalan...

Mengerikan!!! Tahanan Narkoba Dibunuh di Rumah Tahanan Kelas 1 Depok

Depok | Jabar Pos - Kejadian tragis menimpa seorang tahanan berinisial RAJS (26), yang ditemukan meninggal dunia dengan sejumlah luka tusuk dan lebam di...

Prabowo Berikan Pesan Untuk Cabup Cawabup Bogor Rudy Susmanto-Jaro Ade

Bogor | Jabar Pos - Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, menyampaikan pesan untuk Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil...

Converse dan Swarosvski hadirkan siluet Chuck 70 De Luxe Squared

Jenama alas kaki Converse resmi berkolaborasi dengan jenama kristal Swarovski untuk menghadirkan siluet terbaru dari Converse Chuck 70 De Luxe Squared dengan 1.300 keping...

Akhirnya Muncul, Kaesang Pangarep Hanya Senyum Saat Ditanya Soal Jet Pribadi

Jakarta | Jabar Pos - Setelah ramai jadi perbincangan publik terkait fasilitas jet pribadi, sehingga banyak pihak mempertanyakan keberadaan dirinya, Kaesang Pangarep, Ketua Umum...

Mau Hidup Sehat Tanpa Ribet? Galaxy Watch 7 Jawabannya!

Bosan dengan hidup yang kurang sehat? Ingin lebih aktif dan memantau kondisi tubuh dengan mudah? Samsung Galaxy Watch 7 hadir dengan segudang fitur canggih...
Berita terbaru
Berita Terkait