Jabarpos.id – Perusahaan investasi milik Warren Buffett, Berkshire Hathaway, mencatatkan penurunan laba operasional pada kuartal II-2025. Penurunan ini diduga kuat dipicu oleh kebijakan tarif yang diterapkan oleh mantan Presiden AS, Donald Trump.
Laba operasional Berkshire Hathaway merosot 4% secara tahunan (year-on-year) menjadi US$ 11,16 miliar pada kuartal II-2025. Penurunan ini menjadi sorotan mengingat Berkshire Hathaway merupakan salah satu perusahaan investasi terbesar di dunia.

Manajemen Berkshire Hathaway secara terbuka memperingatkan dampak negatif dari tarif tinggi yang diterapkan AS terhadap negara-negara mitra dagangnya. Mereka menyebut kebijakan tarif Trump sebagai faktor yang menciptakan ketidakpastian tinggi dalam perekonomian global.
"Masih terdapat ketidakpastian yang cukup besar mengenai hasil akhir dari peristiwa-peristiwa ini," demikian pernyataan resmi perusahaan dalam laporan keuangan terbarunya.
Penurunan laba operasional Berkshire Hathaway sebagian besar disebabkan oleh penurunan underwriting asuransi. Meskipun demikian, unit bisnis perkeretaapian, energi, manufaktur, jasa, dan ritel mencatatkan laba yang lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Berkshire Hathaway juga mencatat kerugian sebesar US$ 3,8 miliar dari sahamnya di Kraft Heinz, perusahaan yang telah lama menjadi beban bagi konglomerat tersebut. Dua eksekutif Berkshire bahkan mengundurkan diri dari dewan direksi Kraft Heinz pada bulan Mei lalu.
Laporan pendapatan Berkshire Hathaway ini merupakan yang pertama sejak Warren Buffett mengumumkan pengunduran dirinya sebagai CEO pada akhir 2025. Greg Abel, wakil ketua operasi non-asuransi Berkshire, akan mengambil alih posisi CEO, sementara Buffett akan tetap menjabat sebagai ketua dewan.





