Jabarpos.id – Kasus mega korupsi asuransi Wanaartha Life terus bergulir, dengan Evelina Pietruschka dan keluarganya menjadi target utama perburuan Interpol dan aparat penegak hukum Indonesia. Upaya penangkapan buronan kelas kakap ini tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Sekretaris NCB Interpol, Untung Widyatmoko mengungkapkan bahwa Rezanantha Pietruschka, anak Evelina, sempat dicokok di California, AS, namun berhasil bebas dengan jaminan. "Pelaku tindak pidana ekonomi itu kaya raya, mampu menyewa pengacara hebat," ujarnya, seperti dikutip jabarpos.id saat konferensi pers di Tangerang, Banten, beberapa waktu lalu.

Interpol Indonesia kini menggandeng berbagai pihak di AS, termasuk U.S. Department of Homeland Security, U.S. Immigration and Customs Enforcement (ICE), dan FBI, untuk mempersempit ruang gerak keluarga Pietruschka.
Evelina sendiri bukan sosok sembarangan. Mantan Presiden Direktur WanaArtha Life sejak 1999 ini, kemudian menjabat sebagai Presiden Komisaris sejak 2011. Kiprahnya di industri asuransi sangat panjang, dengan sederet jabatan penting di berbagai asosiasi.
Mulai dari Vice Chairman hingga Chairman Dewan Asuransi Indonesia (DAI), Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), hingga Chairman Federasi Asosiasi Perasuransian Indonesia (FAPI), serta Sekretaris Jenderal ASEAN Insurance Council. Evelina bahkan menyandang gelar Master dari Pepperdine University California, AS.
Tak hanya aparat, para korban Wanaartha pun bergerak sendiri. Salah seorang nasabah bahkan rela terbang ke Beverly Hills, California, demi mencari Evelyne Pietruschka.
Dalam sebuah video yang diterima jabarpos.id, nasabah tersebut mendatangi kompleks perumahan mewah di Beverly Hills. Namun, mereka dihadang satpam dan tidak diizinkan masuk, meski Evelyne sendiri yang menolak pertemuan tersebut.
Informasi dari Clustrmaps menyebutkan bahwa Pietruschka memiliki aset rumah mewah di Beverly Hills yang harganya mencapai jutaan dolar AS. Namun, jabarpos.id belum dapat memverifikasi kebenaran informasi ini secara independen. Perburuan terus berlanjut, dengan harapan keadilan bagi para korban Wanaartha dapat segera terwujud.