close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

32.2 C
Jakarta
Rabu, Maret 19, 2025

Media Asing Ramai Soroti Bali Ajukan Moratorium Pembangunan Akomodasi

spot_img

Denpasar | Jabar Pos – Pulau Dewata menjadi sorotan media dunia, setelah adanya ajuan Moratorium Pembangunan Hotel, Vila, Night dan Beach Club di kawasan Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan (Sarbagita).

The Guardians, Media asal Inggris melaporkan bahwa pembatasan ini dilakukan, guna menghindari pembangunan dan pariwisata berlebihan di Bali yang tumbuh pesat, sejak Pandemi Covid-19 berakhir. Selain Hotel, Moratorium pembangunan pun diterapkan untuk pembangunan Vila dan Klub malam.

“Pariwisata di Bali telah bangkit kembali setelah pandemi Covid, namun kekhawatiran berkembang tentang tekanan yang diberikan oleh pengunjung terhadap infrastruktur, lingkungan, dan budaya setempat,” kutip The Guardian dalam artikel berjudul ‘Indonesia Puts Moratorium on New Bali Hotels Amid Overtourism Fears’, pada, (10/9/2024).

Baca juga:  Pipa Yang Rusak Akibat Terkubur Tanah Longsor, Menyebabkan Pemadaman Air di Medan Serta Deli Serdang

CNN International, Media Amerika Serikat. Dalam pemberitaan berjudul ‘Bali Considering A Ban on New Hotels Amid Overtourism Struggles’, CNN International mengutip pernyataan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan terkait adanya 200.000 orang asing yang kini tinggal di Bali.

“Angka ini berkontribusi terhadap berbagai masalah seperti kejahatan, pembangunan yang berlebihan, dan persaingan untuk mendapatkan pekerjaan. Nanti kita lihat berapa lama Moratorium berjalan. Bisa lima tahun, bisa 10 tahun. Itu tergantung pada evaluasi,” kutip CNN International.

Baca juga:  Menparekraf Rancang Kebijakan Moratorium kawasan Sarbagita Bali

Lalu, South China Morning Post (SCMP) Media asal Hong Kong dalam artikel berjudul Indonesia to Ban Construction of Hotels, Villas in Bali to Tackle Overdevelopment‘, yang mana diskusi tentang Moratorium ini seharusnya sudah dilakukan sejak lama. Sudah banyak dampak yang ditimbulkan oleh pariwisata terhadap lingkungan di Pulau Dewata.

Baca juga:  Polisi di Semarang Menembak Siswa Yang Diduga Terlibat Dalam Perkelahian Geng

“Kita perlu mengelola proses perizinan terlebih dahulu untuk memastikan bahwa sawah tidak diubah menjadi vila. Perilaku tidak pantas dari beberapa wisatawan asing merupakan bagian dari alasan di balik usulan ini,” kutip SCMP. (far)

spot_img

Berita Terpopuler

Mengerikan!!! Tahanan Narkoba Dibunuh di Rumah Tahanan Kelas 1 Depok

Depok | Jabar Pos - Kejadian tragis menimpa seorang tahanan berinisial RAJS (26), yang ditemukan meninggal dunia dengan sejumlah luka tusuk dan lebam di...

Prabowo Berikan Pesan Untuk Cabup Cawabup Bogor Rudy Susmanto-Jaro Ade

Bogor | Jabar Pos - Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, menyampaikan pesan untuk Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil...

Akhirnya Muncul, Kaesang Pangarep Hanya Senyum Saat Ditanya Soal Jet Pribadi

Jakarta | Jabar Pos - Setelah ramai jadi perbincangan publik terkait fasilitas jet pribadi, sehingga banyak pihak mempertanyakan keberadaan dirinya, Kaesang Pangarep, Ketua Umum...

Kaesang Diminta KPK Tunjukkan Bukti Bayar Jet Pribadi Jika Memang Bukan Gratifikasi

Bogor | Jabar Pos - Setelah sebelumnya ramai di media sosial, beredar video pasangan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono yang sedang berpergian ke Amerika...

Ketua Yayasan LBH ‘Kami Ada’ Desak Penyelidikan Menyeluruh Terkait Kasus Kematian Napi di Rutan Depok

Depok | Jabar Pos - Kasus tragis yang menimpa RA, seorang narapidana di Rutan Kelas 1 Depok, mengguncang publik. RA ditemukan tewas dengan sejumlah...

DPR Sepakati PKPU Pilkada, Akomodir Dua Putusan MK

Jakarta, Jabarpos.id - Komisi II DPR RI resmi menyetujui Rancangan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Pilkada yang mengakomodir dua putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Keputusan...
Berita terbaru
Berita Terkait