close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

33.9 C
Jakarta
Sabtu, Oktober 5, 2024

Menparekraf Tanggapi Kawasan Wisata Puncak Bogor Kembali Dipenuhi PKL Food Truck

spot_img

Bogor | Jabar Pos – Kawasan Wisata Puncak Bogor kembali viral, lantaran para Pedagang Kaki Lima atau PKL kembali bermunculan menjajakan dagangan. Para PKL tersebut menjajakan dagangan menggunakan mobil dan juga motor.

Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) menanggapi terkait viralnya kehadiran para PKL di sepanjang jalan Puncak, Bogor. Setelah ditertibkan pada Juni 2024 lalu, sepanjang jalur Kawasan Wisata Puncak yang tadinya bersih dari PKL, kembali ramai dengan fenomena PKL dadakan.

Baca juga:  Pj Wali Kota Bogor Tegaskan Oknum DLH Yang Terlibat Pungli Akan Ditindak

Lapak PKL dadakan tersebut tak seperti sebelumnya yang kebanyakan berupa bangunan liar. Para PKL dadakan kini tampak memanfaatkan motor hingga mobil untuk berjualan di sepanjang jalur Puncak Bogor.

Sandiaga Uno mengungkap, sebenarnya mendukung inovasi ‘food truck’ alias pedagang yang memanfaatkan kendaraannya untuk berjualan. Hanya saja, menurutnya para PKL yang ramai muncul di jalur Puncak Bogor tersebut berasa di lokasi yang salah. Berjualan di area bahu jalan jalur Puncak, tentu akan mengganggu kenyamanan pengendara atau wisatawan yang melintas di sana.

Baca juga:  Kecelakaan di Kemang Bogor, Seorang Anak Meninggal Dunia Terlindas Truk

“Karena food truck itu salah satu yang kita dukung juga sebenarnya. Tapi tempat dia berdiri itu yang salah. Tidak bisa dicontohkan,” ungkap Sandiaga Uno. Senin, (23/9/2024).

“Karena bisa mengganggu kenyamanan, keamanan dan juga mobilitas lalu lintas. Dan ini perlu ditanggapi dengan baik karena ini bisa positif, tapi kalau kita tidak hati-hati akan menimbulkan ketidaknyamanan,” imbuhnya.

Nia Niscaya, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, pun turut menyayangkan hal ini. Ia memastikan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah guna meningkatkan pengawasan di lapangan serta monitoring secara berkala.

Baca juga:  Sebanyak 412 Warga Negara Asing Dideportasi dari Bali

“Kami dari Kemenparekraf menyesalkan ini ya. Kami komunikasikan dengan Pemda agar tolong ada pengawasan di lapangan,” ujarnya.

“Dan ini memang sesuatu yang nggak bisa satu kali jadi. Memang harus ada monitoring dan juga penggantian tempat yang mungkin ada di sana. Saya kira karena itu juga bisa merusak citra,” kata Nia Niscaya. (far)

spot_img

Berita Terpopuler

Mengerikan!!! Tahanan Narkoba Dibunuh di Rumah Tahanan Kelas 1 Depok

Depok | Jabar Pos - Kejadian tragis menimpa seorang tahanan berinisial RAJS (26), yang ditemukan meninggal dunia dengan sejumlah luka tusuk dan lebam di...

Prabowo Berikan Pesan Untuk Cabup Cawabup Bogor Rudy Susmanto-Jaro Ade

Bogor | Jabar Pos - Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, menyampaikan pesan untuk Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil...

Ketua Yayasan LBH ‘Kami Ada’ Desak Penyelidikan Menyeluruh Terkait Kasus Kematian Napi di Rutan Depok

Depok | Jabar Pos - Kasus tragis yang menimpa RA, seorang narapidana di Rutan Kelas 1 Depok, mengguncang publik. RA ditemukan tewas dengan sejumlah...

DPR Sepakati PKPU Pilkada, Akomodir Dua Putusan MK

Jakarta, Jabarpos.id - Komisi II DPR RI resmi menyetujui Rancangan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Pilkada yang mengakomodir dua putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Keputusan...

Kaesang Diminta KPK Tunjukkan Bukti Bayar Jet Pribadi Jika Memang Bukan Gratifikasi

Bogor | Jabar Pos - Setelah sebelumnya ramai di media sosial, beredar video pasangan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono yang sedang berpergian ke Amerika...

Aktivis 98 Laporkan Hilangnya Kaesang Pangarep ke Polda Metro Jaya

Jakarta | Jabar Pos - Hilangnya Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep dilaporkan oleh Aktivis 98 karena keberadaannya yang tidak diketahui. Antonius Danar,...
Berita terbaru
Berita Terkait