Jakarta | Jabar Pos – Administrasi kota Jakarta Utara telah merelokasi 43 keluarga yang tinggal di bawah Jalan tol Ir. Wiyoto Wiyono di area Jembatan Tiga di kecamatan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, ke rusunawa (apartemen sewa murah) pada hari Senin (2/12).
“Secara total, ada sekitar 43 rumah tangga atau sekitar 200 orang telah dipindahkan dari bawah jalan tol Jembatan Tiga ini,” kata kepala kecamatan Pejagalan Tommy Haryono pada hari Senin (2/12).
Para penghuni liar dipindahkan menjadi dua kelompok pada hari Minggu (1/12) dengan 34 keluarga dipindahkan di pagi hari dan sisanya di sore hari.
Berbagai rusunawa menjadi tujuan, termasuk di Jl. Tongkol, Jl. Nagrak dan lainnya yang dimiliki oleh pemerintah kota Jakarta.
Tommy mengatakan bahwa pihak berwenang akan membantu memindahkan barang-barang keluarga tersebut ke rumah baru mereka.
Setelah itu, bangunan rumah tua akan dihancurkan.
Tommy mengatakan bahwa sekitar 500 keluarga tinggal di bawah jalan tol di kecamatan Pejagalan, “Beberapa dari mereka memiliki kartu identitas Jakarta dan beberapa tidak. Orang-orang yang dapat dipindahkan adalah mereka yang memegang Kartu identitas Jakarta,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa pemerintah kota akan terus membujuk penghuni liar yang tinggal di bawah jalan tol untuk pindah ke lokasi lain.
Sebelumnya, asisten urusan ekonomi dan pembangunan untuk Sekretaris Kota Jakarta Utara, Wawan Budi Rohman, mengatakan bahwa kualitas hidup warga yang tinggal di bawah jalan tol sangat buruk.
Wawan mengatakan proses relokasi tidak berlangsung dalam semalam.
Warga yang setuju untuk pindah ke rusunawa tidak perlu membayar sewa, air, atau listrik selama enam bulan pertama mereka tinggal di sana. Setelah itu, mereka perlu membayar sewa tetapi dengan tarif yang lebih rendah dari standar.
Masalah dengan penghuni liar yang tinggal di bawah jembatan atau jalan tol juga menarik perhatian pemerintah pusat.
Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Daerah, Agus Harimurti Yudhoyono bertemu dengan warga yang baru saja pindah dari bawah jalan tol ke rusunawa di Rawa Buaya pada hari Sabtu (30/11).
Dia mengatakan upaya relokasi menunjukkan komitmen bersama untuk meningkatkan kesejahteraan.
“Kami berharap untuk tidak hanya menyediakan tempat tinggal tetapi juga menciptakan ruang untuk peluang kerja yang lebih baik, fasilitas doa yang lebih baik dan kualitas hidup yang lebih baik,” kata Agus. (die)