close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

34.5 C
Jakarta
Senin, Oktober 6, 2025

Harga Minyak Dunia Terjun Bebas Awal Pekan Ini, Ada Apa?

spot_img

Jabarpos.id, Jakarta – Harga minyak mentah dunia mengalami tekanan pada awal pekan ini, Senin (29/9/2025), memicu kekhawatiran di kalangan pelaku pasar. Sentimen negatif ini dipicu oleh ekspektasi bahwa OPEC+ akan kembali meningkatkan produksi pada bulan November, yang berpotensi memperburuk kondisi kelebihan pasokan global.

Data Refinitiv menunjukkan bahwa harga minyak Brent untuk kontrak Desember 2025 berada di level US$69,80 per barel pada pukul 10.15 WIB, sedikit lebih rendah dibandingkan penutupan akhir pekan lalu di US$70,13. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan di US$65,31 per barel, turun dari posisi Jumat (26/9/2025) di US$65,72.

Baca juga:  Seorang Warga Tangsel Mengaku Diperas oleh Pria Berseragam Polisi
Harga Minyak Dunia Terjun Bebas Awal Pekan Ini, Ada Apa?
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Harga minyak Brent sempat menyentuh level di bawah US$70 per barel setelah mencatat kenaikan signifikan sebesar 5,2% pada pekan sebelumnya. WTI saat ini diperdagangkan di kisaran US$65 per barel.

Aliansi produsen minyak yang dipimpin oleh Arab Saudi dikabarkan tengah mempertimbangkan penambahan produksi setidaknya 137.000 barel per hari pada bulan November. Langkah ini dinilai sebagai upaya untuk merebut kembali pangsa pasar, berbeda dengan peran tradisional OPEC+ yang lebih fokus pada menjaga stabilitas harga.

Baca juga:  Angka Pengangguran Turun, Pertumbuhan Ekonomi Jabar Naik 4,93 Persen

Meskipun demikian, harga minyak masih tertahan dari penurunan lebih dalam berkat aktivitas pembelian agresif dari China. Negara tersebut terus aktif menimbun stok minyak mentah untuk mengamankan kebutuhan energi jangka panjangnya.

Di sisi lain, Badan Energi Internasional (IEA) memperingatkan potensi surplus pasokan yang dapat mencapai rekor pada tahun 2026. Hal ini disebabkan oleh kombinasi peningkatan pasokan dari OPEC+ dan peningkatan produksi dari negara pesaing seperti Amerika Serikat.

Baca juga:  Dari Pengungsi Jadi Konglomerat Surabaya, Kisah Inspiratif Alim Husin Pendiri Maspion

Prospek harga minyak juga semakin suram setelah Goldman Sachs memangkas proyeksi harga Brent untuk tahun depan ke kisaran pertengahan US$50 per barel. Bank investasi tersebut menilai bahwa kelebihan pasokan akan menjadi faktor utama, meskipun permintaan global menunjukkan ketahanan.

spot_img

Berita Terpopuler

Risiko Menyedihkan Jika Tak Bayar Pinjol!

Sumber informasi dari jabarpos.id menyebutkan bahwa pinjaman online (pinjol) memang memudahkan akses keuangan, namun risiko gagal bayar (galbay) perlu dipahami masyarakat. Kegagalan...

Mengerikan!!! Tahanan Narkoba Dibunuh di Rumah Tahanan Kelas 1 Depok

Depok | Jabar Pos - Kejadian tragis menimpa seorang tahanan berinisial RAJS (26), yang ditemukan meninggal dunia dengan sejumlah luka tusuk dan lebam di...

Prabowo Berikan Pesan Untuk Cabup Cawabup Bogor Rudy Susmanto-Jaro Ade

Bogor | Jabar Pos - Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, menyampaikan pesan untuk Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil...

Akhirnya Muncul, Kaesang Pangarep Hanya Senyum Saat Ditanya Soal Jet Pribadi

Jakarta | Jabar Pos - Setelah ramai jadi perbincangan publik terkait fasilitas jet pribadi, sehingga banyak pihak mempertanyakan keberadaan dirinya, Kaesang Pangarep, Ketua Umum...

Xiaomi Tinggalkan TV Murah? Fokus Bangun Ekosistem Pintar!

Xiaomi, perusahaan teknologi asal Tiongkok yang dikenal dengan produk-produk terjangkau, dikabarkan akan meninggalkan strategi TV murah. Kabar ini mengejutkan banyak orang, mengingat Xiaomi selama...

MacOS 15.1 Bakal Bikin Kamu Bebas Ngatur Aplikasi! 🤯

Pengguna Mac, bersiaplah untuk kejutan! Apple kabarnya sedang menyiapkan pembaruan macOS 15.1 yang bakal memberikan kamu kebebasan penuh dalam mengatur aplikasi. Bayangkan, kamu bisa...
Berita terbaru
Berita Terkait