JABARPOS.ID, Jakarta – PT Bank Mega Syariah mencatatkan kinerja gemilang hingga Oktober 2025, dengan pertumbuhan pembiayaan mencapai 26%. Angka ini menjadi sinyal positif di tengah gejolak ekonomi yang terus menghantui.
Penyaluran pembiayaan Bank Mega Syariah menembus angka Rp9,19 triliun pada Oktober 2025, melonjak 25,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Lonjakan ini dipicu oleh ekspansi portofolio pembiayaan, terutama pada segmen Syariah Card yang tumbuh fantastis hingga 114%.

Hanie Dewita, Corporate Secretary Division Head Bank Mega Syariah, mengungkapkan bahwa strategi bisnis yang berfokus pada pertumbuhan pembiayaan berkualitas dan berkelanjutan menjadi kunci keberhasilan ini. Pendekatan business-to-business-to-consumer (B2B2C) dengan menyasar lembaga pendidikan dan kesehatan, mampu menjaring dana institusi sekaligus individu dalam ekosistem tersebut.
"Kami terus memperkuat manajemen risiko, menjaga kualitas aset, dan memperluas jangkauan nasabah melalui pengembangan produk dan layanan yang semakin kompetitif," ujar Hanie. Langkah ini diambil untuk meningkatkan ketahanan bisnis Bank Mega Syariah di tengah dinamika ekonomi yang terus berubah.
Dari sisi penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), Bank Mega Syariah berhasil mengumpulkan Rp12,28 triliun pada Oktober 2025, meningkat 16,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Inovasi produk dan optimalisasi layanan digital, seperti program Tabungan Mesya Berkah, menjadi daya tarik utama bagi nasabah.
Total aset Bank Mega Syariah juga mengalami kenaikan menjadi Rp17,59 triliun, sejalan dengan pertumbuhan pembiayaan dan peningkatan DPK. Dari sisi profitabilitas, bank mencatat laba sebelum pajak sebesar Rp201 miliar, tumbuh 2,9% year-on-year (yoy).
"Dengan raihan positif ini, Bank Mega Syariah optimis dapat membukukan kinerja yang memuaskan hingga akhir tahun 2025," pungkas Hanie.





