close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

28.2 C
Jakarta
Jumat, Desember 6, 2024

Bos Telegram Ditangkap di Paris! Dugaan Keterlibatan dalam Kejahatan Jadi Penyebabnya

spot_img

Bos aplikasi pesan instan Telegram, Pavel Durov, ditangkap di Bandara Le Bourget, Paris, pada Sabtu malam (24/8). Penangkapan ini mengejutkan dunia, mengingat Telegram dikenal sebagai platform yang menjunjung tinggi privasi pengguna.

Informasi penangkapan ini pertama kali diungkap oleh jaringan televisi Prancis TF1. Menurut laporan mereka, Durov ditangkap saat baru saja turun dari jet pribadinya.

Bos Telegram Ditangkap di Paris! Dugaan Keterlibatan dalam Kejahatan Jadi Penyebabnya

Pihak berwenang Prancis menuding Telegram, di bawah kepemimpinan Durov, telah menjadi alat untuk berbagai aktivitas kriminal seperti perdagangan narkoba, pencucian uang, dan penyebaran konten pornografi anak. Kurangnya moderasi konten dan penolakan Durov untuk bekerja sama dengan penegak hukum menjadi alasan utama penangkapannya.

Baca juga:  MediaTek Kalahkan Qualcomm? Chipset Terbaru Ini Bakal Rilis Lebih Cepat!

Telegram sendiri membantah tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa mereka selalu mematuhi hukum Uni Eropa. Mereka menyebut penangkapan Durov sebagai tindakan yang tidak berdasar dan menolak anggapan bahwa platform atau pemiliknya bisa disalahkan atas penyalahgunaan yang dilakukan oleh pengguna.

Penangkapan ini diperkirakan akan memicu perdebatan lebih lanjut mengenai tanggung jawab platform digital dalam moderasi konten. Telegram, yang didirikan pada 2013, kini memiliki sekitar 950 juta pengguna aktif dan menargetkan 1 miliar pengguna pada akhir tahun ini.

Baca juga:  PS5 Makin Mahal! Sony Naikkan Harga di Jepang, Indonesia Ikut Kena?

Durov sendiri dikenal sebagai tokoh yang kontroversial. Ia meninggalkan Rusia pada 2014 setelah menolak permintaan pemerintah untuk menyerahkan data pengguna dari platform media sosial Vkontakte yang sebelumnya ia dirikan. Sejak itu, ia tinggal di Dubai, tempat Telegram berbasis. Penangkapannya di Prancis diyakini akan menambah ketegangan antara otoritas Eropa dan perusahaan teknologi global terkait regulasi dan tanggung jawab hukum dalam era digital.

spot_img

Berita Terpopuler

Mengerikan!!! Tahanan Narkoba Dibunuh di Rumah Tahanan Kelas 1 Depok

Depok | Jabar Pos - Kejadian tragis menimpa seorang tahanan berinisial RAJS (26), yang ditemukan meninggal dunia dengan sejumlah luka tusuk dan lebam di...

Prabowo Berikan Pesan Untuk Cabup Cawabup Bogor Rudy Susmanto-Jaro Ade

Bogor | Jabar Pos - Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, menyampaikan pesan untuk Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil...

Akhirnya Muncul, Kaesang Pangarep Hanya Senyum Saat Ditanya Soal Jet Pribadi

Jakarta | Jabar Pos - Setelah ramai jadi perbincangan publik terkait fasilitas jet pribadi, sehingga banyak pihak mempertanyakan keberadaan dirinya, Kaesang Pangarep, Ketua Umum...

Kaesang Diminta KPK Tunjukkan Bukti Bayar Jet Pribadi Jika Memang Bukan Gratifikasi

Bogor | Jabar Pos - Setelah sebelumnya ramai di media sosial, beredar video pasangan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono yang sedang berpergian ke Amerika...

Ketua Yayasan LBH ‘Kami Ada’ Desak Penyelidikan Menyeluruh Terkait Kasus Kematian Napi di Rutan Depok

Depok | Jabar Pos - Kasus tragis yang menimpa RA, seorang narapidana di Rutan Kelas 1 Depok, mengguncang publik. RA ditemukan tewas dengan sejumlah...

DPR Sepakati PKPU Pilkada, Akomodir Dua Putusan MK

Jakarta, Jabarpos.id - Komisi II DPR RI resmi menyetujui Rancangan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Pilkada yang mengakomodir dua putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Keputusan...
Berita terbaru
Berita Terkait