Bandung – Pemandian air panas Cimanggu di Rancabali, Kabupaten Bandung, pernah menjadi destinasi wisata favorit bagi banyak orang. Namun sayang, pemandian legendaris ini harus tutup di masa pandemi COVID-19, meninggalkan kenangan yang membekas bagi para pengunjungnya.
Dani, seorang warga Bandung, masih ingat betul momen-momen indahnya bersama keluarga di Pemandian Air Panas Cimanggu. "Dulu, kalau mau jalan-jalan malam di Rancabali, kami pasti ke Cimanggu," kenang Dani, pria berusia 43 tahun ini saat berbincang dengan Jabarpos.id, Minggu (21/7/2024).
Cimanggu menjadi pilihan utama karena merupakan satu-satunya objek wisata yang buka hingga malam hari. "Terakhir kesana tahun 2016 bareng keluarga. Sekarang tutup, nggak tahu sih kenapa, mungkin terdampak pandemi COVID-19 jadi nggak ada pengunjungnya," tambah Dani.
Bagi Dani, berendam di air panas Cimanggu menjadi cara terbaik untuk melepas penat setelah seharian beraktivitas sebagai karyawan swasta. "Nggak harus nunggu weekend, weekday juga jadi. Memang enak weekday, kalau pas hari libur suka penuh," ujarnya.
Sayangnya, kini tidak ada lagi pilihan wisata malam di Rancabali setelah Cimanggu tutup. "Sekarang mau kemana lagi? Ada sih di penginapan bisa berendam malam-malam, tapi kan harus nyewa. Ke Ciwalini, sore juga udah tutup," ungkap Dani.
"Kalau sekarang, mau berendam malam ya harus ke Subang atau ke Cipanas Garut," tambahnya.
Dani berharap, Pemandian Air Panas Cimanggu bisa dibuka kembali. "Jujur bagi saya, berwisata ke Cimanggu sangat membekas. Nyaman gitu bisa berendam malam-malam di tengah dinginnya suasana Rancabali," ucap Dani.
Dani yakin, banyak orang yang memiliki kenangan indah di Cimanggu. "Udah legend, bukan cuman warga Bandung saja, warga luar Bandung juga pasti punya cerita di Cimanggu," pungkasnya.
Semoga saja, Pemandian Air Panas Cimanggu dapat kembali beroperasi dan menghadirkan kembali kenangan indah bagi para pengunjungnya.