Jabarpos.id – Seorang wisatawan asal Rio de Janeiro, Adriano Assis, lolos dari maut setelah terlambat datang ke bandara dan melewatkan penerbangan maskapai Voepass Brasil. Pesawat yang seharusnya ia tumpangi itu mengalami kecelakaan tragis yang merenggut nyawa seluruh penumpang dan awak.
Melansir dari Jabarpos.id, Minggu (11/8/2024), News18 melaporkan sebanyak 57 penumpang dan 4 awak pesawat tewas dalam insiden tersebut. Assis, yang seharusnya berada dalam penerbangan dari Cascavel menuju Guarulhos, menceritakan bahwa ia tiba di konter check-in pada pukul 9.40 waktu setempat. Namun, karena adanya kekeliruan di bandara, ia terlambat dan melewatkan penerbangan yang dijadwalkan berangkat pukul 10.00.
“Saya tiba di sini pada pukul 9.40, pintu gerbang sudah ditutup, pesawat sudah berangkat. Saya bekerja di Rumah Sakit Regional Toledo. Ketika saya tiba, saya menunggu untuk melihat apakah mereka sudah buka, biasanya selalu ada orang di konter, tetapi tidak ada,” ungkap Assis kepada media lokal Brasil, TV Globo.
“Saya menunggu di lantai atas, minum kopi dan menunggu. Mikrofon tidak mengumumkan apapun tentang penerbangan. Ketika saya turun, waktu menunjukkan pukul setengah sepuluh, ada antrean panjang di sini,” lanjutnya.
Assis menjelaskan bahwa ia menunggu di antrean hingga pukul 10.41, saat petugas bandara melarangnya naik pesawat. “Saya menunggu dan ketika waktu menunjukkan pukul 10:41, pria itu mengatakan bahwa saya tidak akan naik. Pada saat itu, saya berdebat dengannya dan seterusnya, dan hanya itu. Dia menyelamatkan hidup saya. Saya memeluknya karena dia telah melakukan tugasnya. Jika dia tidak melakukan tugasnya, mungkin saya tidak akan melakukan wawancara hari ini,” tambahnya dengan penuh syukur.
Setelah kejadian nahas tersebut, Voepass Airlines menyatakan bahwa fokus utama mereka adalah memberikan dukungan kepada keluarga korban dan menyelidiki penyebab kecelakaan.
Polisi militer Brasil, Emerson Massera, mengonfirmasi bahwa tidak ada korban selamat dalam insiden tersebut. Ia menggambarkan situasi ini sebagai tragedi dan menyatakan bahwa pihaknya sedang fokus membersihkan puing-puing pesawat untuk investigasi dan identifikasi para korban.
Pesawat dilaporkan jatuh di daerah pemukiman yang berjarak 76 kilometer dari ibukota negara bagian, Curitiba.