close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

24.6 C
Jakarta
Minggu, September 15, 2024

Drone Siap Bersihkan Sampah di Everest

spot_img

Gunung Everest, puncak tertinggi di dunia, kini tengah menghadapi masalah serius: sampah. Berbagai cara telah dilakukan untuk membersihkannya, namun medan yang sulit dan ketinggian yang ekstrem (8.850 meter di atas permukaan laut) menjadi kendala besar. Sampah-sampah yang ditinggalkan, mulai dari tabung oksigen hingga peralatan berkemah, semakin menumpuk dan mencemari keindahan alam Everest.

Pemerintah Nepal, negara tempat Everest berada, kini beralih pada teknologi untuk mengatasi masalah ini. Drone menjadi solusi yang diyakini efektif untuk membersihkan sampah di gunung tersebut. Pada bulan April lalu, uji coba drone pembawa DJI Flycart 30 berhasil dilakukan. Dibantu pendaki gunung Mingma Gyalje Sherpa, drone ini mampu menerbangkan tiga botol oksigen dan 1,5 kg pasokan lainnya dari Everest Base Camp ke ketinggian kurang dari 6.000 mdpl.

Baca juga:  Terowongan Laut Terpanjang di Dunia Hubungkan Jerman dan Denmark, Pangkas Waktu Tempuh

Drone Siap Bersihkan Sampah di Everest

Christina Zhang, juru bicara DJI, mengatakan bahwa drone tersebut tidak hanya berfungsi mengangkut sampah, tetapi juga logistik. "Kemampuan untuk mengangkut peralatan, persediaan, dan limbah dengan aman menggunakan drone memiliki potensi untuk merevolusi logistik pendakian gunung Everest, memfasilitasi upaya pembersihan sampah, dan meningkatkan keselamatan bagi semua pihak yang terlibat," ujar Christina.

Baca juga:  Kenangan Membekas di Pemandian Cimanggu yang Kini Hanya Tinggal Kenangan

Drone ini memiliki keunggulan dibandingkan teknologi helikopter tradisional yang digunakan pada banyak drone model lama. Ia mampu beroperasi di iklim dataran tinggi yang udaranya tipis. Jika pendaki membutuhkan waktu sekitar enam jam untuk mencapai puncak Everest, drone ini diprediksi dapat mencapainya dalam waktu sekitar 12 menit.

Taman nasional Sagarmatha, tempat Everest berada, dikunjungi 100 ribu pengunjung setiap tahunnya. Diperkirakan rata-rata 8 kg sampah ditinggalkan para pendaki. Layanan pengumpulan sampah menggunakan drone akan dimulai pada musim gugur di sana.

Baca juga:  Menaklukkan Angin di Atas Pasir Gowong: Kisah Maryam, Atlet Paralayang Tasikmalaya

Lebih dari 300 orang telah meninggal di Everest, termasuk setidaknya 100 anggota komunitas Sherpa. Penggunaan drone diharapkan dapat membantu mengurangi risiko kecelakaan dan meningkatkan keselamatan para pendaki dan petugas kebersihan.

spot_img

Berita Terpopuler

Mengerikan!!! Tahanan Narkoba Dibunuh di Rumah Tahanan Kelas 1 Depok

Depok | Jabar Pos - Kejadian tragis menimpa seorang tahanan berinisial RAJS (26), yang ditemukan meninggal dunia dengan sejumlah luka tusuk dan lebam di...

Prabowo Berikan Pesan Untuk Cabup Cawabup Bogor Rudy Susmanto-Jaro Ade

Bogor | Jabar Pos - Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, menyampaikan pesan untuk Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil...

Ketua Yayasan LBH ‘Kami Ada’ Desak Penyelidikan Menyeluruh Terkait Kasus Kematian Napi di Rutan Depok

Depok | Jabar Pos - Kasus tragis yang menimpa RA, seorang narapidana di Rutan Kelas 1 Depok, mengguncang publik. RA ditemukan tewas dengan sejumlah...

Kaesang Diminta KPK Tunjukkan Bukti Bayar Jet Pribadi Jika Memang Bukan Gratifikasi

Bogor | Jabar Pos - Setelah sebelumnya ramai di media sosial, beredar video pasangan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono yang sedang berpergian ke Amerika...

DPR Sepakati PKPU Pilkada, Akomodir Dua Putusan MK

Jakarta, Jabarpos.id - Komisi II DPR RI resmi menyetujui Rancangan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Pilkada yang mengakomodir dua putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Keputusan...

Aktivis 98 Laporkan Hilangnya Kaesang Pangarep ke Polda Metro Jaya

Jakarta | Jabar Pos - Hilangnya Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep dilaporkan oleh Aktivis 98 karena keberadaannya yang tidak diketahui. Antonius Danar,...
Berita terbaru
Berita Terkait