Jakarta | Jabar Pos – Ketua petahana Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla, telah mendesak kehati-hatian dalam perlombaan untuk posisi teratas organisasi.
Organisasi kemanusiaan saat ini mengadakan pertemuan nasionalnya dari 8-9 Desember di Jakarta, di mana ia juga akan memilih ketua untuk lima tahun ke depan. Kalla, mantan wakil presiden Indonesia, telah memegang posisi ketua PMI sejak tahun 2009.
Sementara organisasi kemanusiaan belum mengumumkan kandidat resmi untuk jabatan ketua, spekulasi tumbuh bahwa Agung akan memperebutkan posisi Kalla setelah surat edaran November oleh Komite Donor Darah Indonesia (KDDI) yang menyerukan kepala PMI regional untuk mendukung Agung.
Kalla telah menanggapi dengan mengatakan bahwa setiap orang memiliki hak untuk mencalonkan diri sebagai ketua, meskipun dia juga memperingatkan mereka yang melakukannya untuk menjunjung tinggi etika dan memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan PMI.
“Ini tidak bisa berubah menjadi situasi partai politik. Kelompok ini adalah tentang masalah kemanusiaan, jadi kita harus memimpin dengan etika dan mengikuti aturan dan peraturan kelompok,” kata Kalla, yang memimpin Golkar dari tahun 2004 hingga 2009.
Agung, yang bukan anggota PMI, menyatakan kesiapannya untuk mencalonkan diri sebagai kandidat potensial dalam konferensi pers pada hari Jumat (6/12).
Saat ini menjabat sebagai kepala dewan penasihat KDDI, Agung mengatakan bahwa dia telah memenuhi persyaratan untuk dipertimbangkan sebagai kandidat untuk posisi ketua, termasuk mendapatkan dukungan 20 persen dari seluruh anggota PMI pada pertemuan nasional.
“Dukungan terus bertambah. Kemarin, kami melihat dukungan lebih dari 250 anggota PMI, yang lebih dari 50 persen dari semua peserta pertemuan nasional PMI,” katanya seperti dikutip pada hari Sabtu (7/12).
Agung mengatakan timnya memperkirakan bahwa sekitar 476 anggota PMI akan berpartisipasi dalam pertemuan tersebut.
Jika terpilih, mantan anggota Dewan Penasihat Presiden (Wantimpres) mengatakan dia akan meningkatkan peran unit transfusi darah di rumah sakit dan di PMI, serta memperkuat hubungan antara PMI dan pemerintah.
Sekretaris jenderal PMI A.M. Fachir mengatakan, bahwa mereka telah menerima aplikasi kepresidenan Agung sebelum batas waktu pendaftaran pada 30 November.
Fachir mengatakan, sementara Agung memasukkan 51 tanda tangan dari kepala kantor regional PMI dalam aplikasinya, hanya 35 yang dianggap valid setelah verifikasi lebih lanjut.
“Ini berarti bahwa nominasi Agung tidak memenuhi persyaratan minimum yang ditentukan oleh peraturan kami, yaitu 20 persen perwakilan regional PMI [yang menghadiri pertemuan nasional],” kata Fachir
Sebaliknya, Fachir mengatakan Kalla menerima lebih dari 300 tanda tangan yang mendukungnya untuk melanjutkan sebagai ketua. Sekretaris jenderal tidak menjelaskan lebih lanjut tentang apakah itu berarti Kalla secara resmi akan terpilih kembali sebagai ketua PMI.
Didirikan sebulan setelah kemerdekaan negara pada tahun 1945, PMI telah lama memainkan peran penting dalam menyediakan ribuan sukarelawan dan donor darah untuk membantu orang Indonesia yang terkena dampak bencana alam. (die)