Jabarpos.id – Optimisme investor terhadap ekonomi Indonesia dan pasar keuangan masih cukup tinggi, namun dukungan deregulasi dan stimulus pemerintah sangat dibutuhkan untuk menarik lebih banyak investasi. Hal ini diungkapkan oleh Presiden Direktur Samuel Aset Manajemen, Agus Basuki Yanuar, dalam wawancara eksklusif dengan CNBC Indonesia.
Di tengah ketidakpastian global akibat kebijakan The Fed, Samuel Aset Manajemen (SAM) menerapkan strategi investasi yang cermat. Agus menjelaskan bahwa saat ini, alokasi investasi SAM masih didominasi oleh instrumen terkait ekuitas sebesar 60%. Sisanya dialokasikan ke instrumen pendapatan tetap, baik obligasi maupun pasar uang.

"Selain itu, aset yang terkait emas menjadi pilihan menarik saat kepastian pasar meningkat," ujar Agus. Hal ini menunjukkan bahwa SAM berupaya untuk menyeimbangkan risiko dan potensi keuntungan dalam portofolio investasinya.
Agus menambahkan, kunci utama dalam menghadapi dinamika pasar keuangan adalah dengan terus memantau perkembangan ekonomi global dan domestik, serta menyesuaikan strategi investasi sesuai dengan kondisi yang ada.
Lantas, bagaimana sebenarnya arah pergerakan pasar keuangan Indonesia di mata SAM? Dan bagaimana strategi pengelolaan investasi yang diterapkan? Simak selengkapnya dalam wawancara Shinta Zahara dengan Agus Basuki Yanuar di Squawk Box, CNBC Indonesia.