close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

32.7 C
Jakarta
Sabtu, September 27, 2025

Harga Minyak Dunia Tertahan, Ada Apa Gerangan?

spot_img

jabarpos.id – Harga minyak dunia terpantau stabil pada perdagangan Senin (15/9/2025), di tengah kekhawatiran pasar terhadap potensi gangguan pasokan akibat meningkatnya tensi geopolitik. Serangan drone Ukraina yang menyasar fasilitas energi Rusia menjadi perhatian utama para investor.

Menurut data Refinitiv, pada pukul 10.15 WIB, harga minyak mentah Brent berada di level US$67,28 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan di US$63 per barel. Kondisi ini mencerminkan kehati-hatian pelaku pasar yang waspada terhadap eskalasi konflik.

Baca juga:  Irfan Setiaputra Selaku Dirut Garuda, Saat Ini Dirinya Resmi Dipecat Dari Jabatannya
Harga Minyak Dunia Tertahan, Ada Apa Gerangan?
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

jabarpos.id melaporkan, serangan drone Ukraina terhadap kilang minyak Rusia berpotensi mengganggu pasokan minyak global, terutama ekspor minyak mentah dan produk olahannya. Dalam sepekan terakhir, harga minyak Brent dan WTI telah mengalami kenaikan lebih dari 1%, dipicu oleh serangan yang menyasar infrastruktur energi Rusia, termasuk terminal ekspor terbesar Primorsk dan kilang Kirishinefteorgsintez.

Analis JPMorgan, Natasha Kaneva, dalam catatannya yang dikutip Reuters, menyatakan bahwa serangan ini mengindikasikan peningkatan kesediaan untuk mengganggu pasar minyak internasional, yang berpotensi memicu tekanan kenaikan harga minyak.

Baca juga:  Bandung Diprediksi Berawan Seharian, Suhu Mencapai 29 Derajat Celcius

Selain itu, ketegangan politik semakin dalam setelah Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan kesiapan untuk menjatuhkan sanksi yang lebih keras terhadap Rusia. Namun, ia juga mendesak Eropa untuk memperketat kebijakan serupa. "Eropa masih membeli minyak dari Rusia. Saya tidak ingin mereka membeli minyak itu," tegas Trump.

Pelaku pasar juga mencermati prospek permintaan energi di Amerika Serikat. Data ekonomi terbaru menunjukkan adanya pelemahan di pasar tenaga kerja serta kenaikan inflasi, yang menimbulkan keraguan terhadap outlook pertumbuhan ekonomi AS.

Baca juga:  Emas Meroket Rekor Tertinggi, Investasi Aman atau Bumerang?

Situasi ini menambah sorotan pada rapat kebijakan moneter The Federal Reserve (The Fed) yang dijadwalkan pada 16-17 September. Pasar memperkirakan adanya peluang pemangkasan suku bunga oleh The Fed.

Dengan kombinasi antara ketegangan geopolitik dan ekspektasi kebijakan moneter, pasar minyak global diperkirakan akan tetap berfluktuasi dalam jangka pendek. Para pelaku pasar akan terus memantau perkembangan situasi geopolitik dan data ekonomi untuk mendapatkan petunjuk arah harga minyak selanjutnya.

spot_img

Berita Terpopuler

Risiko Menyedihkan Jika Tak Bayar Pinjol!

Sumber informasi dari jabarpos.id menyebutkan bahwa pinjaman online (pinjol) memang memudahkan akses keuangan, namun risiko gagal bayar (galbay) perlu dipahami masyarakat. Kegagalan...

Mengerikan!!! Tahanan Narkoba Dibunuh di Rumah Tahanan Kelas 1 Depok

Depok | Jabar Pos - Kejadian tragis menimpa seorang tahanan berinisial RAJS (26), yang ditemukan meninggal dunia dengan sejumlah luka tusuk dan lebam di...

Prabowo Berikan Pesan Untuk Cabup Cawabup Bogor Rudy Susmanto-Jaro Ade

Bogor | Jabar Pos - Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, menyampaikan pesan untuk Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil...

Akhirnya Muncul, Kaesang Pangarep Hanya Senyum Saat Ditanya Soal Jet Pribadi

Jakarta | Jabar Pos - Setelah ramai jadi perbincangan publik terkait fasilitas jet pribadi, sehingga banyak pihak mempertanyakan keberadaan dirinya, Kaesang Pangarep, Ketua Umum...

Xiaomi Tinggalkan TV Murah? Fokus Bangun Ekosistem Pintar!

Xiaomi, perusahaan teknologi asal Tiongkok yang dikenal dengan produk-produk terjangkau, dikabarkan akan meninggalkan strategi TV murah. Kabar ini mengejutkan banyak orang, mengingat Xiaomi selama...

Apple dan Nvidia Ingin "Berteman" dengan ChatGPT, Nilai Perusahaan Tembus Rp1.500 Triliun!

Perusahaan pengembang ChatGPT, OpenAI, sedang dalam pembicaraan serius untuk mendapatkan dana segar yang fantastis. Kabarnya, nilai perusahaan ini bakal melesat hingga lebih dari US$100...
Berita terbaru
Berita Terkait